Memahami Sesat Pikir “No True Scotsman”

pic by: canva.com

Sesat pikir atau logical fallacy “No True Scotsman” adalah bentuk kekeliruan logika yang terjadi ketika seseorang mencoba mempertahankan klaim atau generalisasi dengan cara mengubah kriteria kelompok agar sesuai dengan argumennya. Istilah ini diperkenalkan oleh filsuf Antony Flew pada 1975 untuk menggambarkan bagaimana orang dapat menghindari bukti yang bertentangan dengan mendefinisikan ulang keanggotaan suatu kelompok.

Cara Kerja No True Scotsman

Dalam sesat pikir ini, seseorang membuat pernyataan umum tentang suatu kelompok. Ketika ada contoh yang tidak sesuai dengan pernyataan tersebut, mereka tidak mengakui kesalahan, tetapi justru menyatakan bahwa contoh itu tidak termasuk dalam “anggota sejati” kelompok tersebut. Ini berarti batasan atau kriteria keanggotaan ditetapkan ulang agar tetap mendukung klaim awal, meskipun fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya.

Contoh sederhana dari “No True Scotsman” adalah sebagai berikut:

  • A: “Semua orang Skotlandia sejati tidak makan gula dalam bubur mereka.”
  • B: “Tapi John adalah orang Skotlandia dan dia makan gula dalam buburnya.”
  • A: “Berarti John bukan orang Skotlandia sejati.”

Alih-alih mengakui bahwa pernyataan awalnya salah, A mengubah definisi “orang Skotlandia sejati” agar tetap konsisten dengan klaim yang dibuat.

Dampak dan Relevansi dalam Kehidupan Sehari-hari

“No True Scotsman” sering muncul dalam diskusi politik, agama, dan budaya. Misalnya, dalam konteks agama, seseorang bisa mengatakan, “Seorang Muslim sejati tidak pernah melakukan kesalahan.” Ketika muncul individu beragama Islam yang melakukan tindakan buruk, orang tersebut bisa mengatakan, “Ia bukan Muslim sejati.” Ini adalah cara untuk menghindari kompleksitas dan realitas bahwa tidak ada kelompok yang sepenuhnya homogen dalam perilaku atau keyakinan.

Selain itu, sesat pikir ini juga memperkuat stereotip karena mengabaikan keberagaman dalam suatu kelompok. Hal ini menghalangi dialog yang konstruktif karena setiap contoh yang berbeda dianggap tidak valid dan dikeluarkan dari kategori.

Memahami sesat pikir “No True Scotsman” membantu kita berpikir lebih kritis dan menghindari generalisasi berlebihan. Dengan menerima bahwa anggota kelompok bisa berbeda-beda, kita dapat berargumen secara lebih rasional dan terbuka terhadap perspektif lain. Ini penting dalam membangun komunikasi yang sehat dan menghormati keragaman dalam masyarakat.

Populer video

Berita lainnya