Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bojonegoro menghentikan debat publik perdana calon wakil bupati (Cawabup) Pilkada Bojonegoro 2024 pada Sabtu malam, 19 Oktober 2024. Penutupan debat terjadi ketika Calon Bupati nomor urut 01, Teguh Haryono, naik podium meskipun acara seharusnya hanya untuk kedua Cawabup, Farida Hidayati dan Nurul Azizah.
Debat publik dijadwalkan mulai pukul 19.00 WIB, tetapi mengalami penundaan 10 menit. Setelah kedua Cawabup siap, moderator meminta mereka naik ke panggung. Namun, sebelum menyampaikan visi dan misi, Farida Hidayati meminta Teguh Haryono untuk ikut naik. Permintaan ini disambut sorakan dari pendukung Cawabup nomor urut 02, Nurul Azizah.
“Ini debat Cawabup, bukan debat pasangan calon bupati. Bilang saja tidak berani,” kata salah satu pendukung Nurul Azizah. Farida mengacu pada Peraturan KPU (PKPU) nomor 13 dan Keputusan KPU (KKPU) nomor 1363 sebagai alasan mengajak Teguh. Di sisi lain, pendukung Nurul Azizah mempertanyakan skema debat saat pembacaan visi-misi, karena Farida mengajak pasangan calonnya.
Menanggapi situasi tersebut, Ketua KPU Bojonegoro Robby Adi Perwira meminta maaf atas ketidaknyamanan. Ia menyatakan debat publik bertujuan memfasilitasi calon menyampaikan visi-misi. “Jika acara tidak berjalan lancar, mohon maaf, saya akan hentikan,” ujarnya sebelum meninggalkan lokasi.
KPU Bojonegoro memutuskan untuk menunda debat pertama ini, tanpa menetapkan jadwal baru. Menurut Berita Acara Hasil Koordinasi mengenai Debat Publik Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro tahun 2024, telah disepakati format debat. Tercatat bahwa debat publik akan dilaksanakan sebanyak tiga kali.
Debat pertama dijadwalkan untuk Cawabup, debat kedua untuk Cabup, dan debat ketiga melibatkan kedua calon. Debat pertama berlangsung pada 19 Oktober 2024, debat kedua pada 1 November, dan debat ketiga pada 13 November 2024. Tiga hari sebelum debat, pasangan calon nomor urut 01 mengajukan perubahan format debat agar melibatkan semua calon.
Namun, pasangan calon nomor urut 02 tetap pada kesepakatan awal. Hingga pelaksanaan debat, kedua pasangan calon belum mencapai kesepakatan tentang format debat, yang berujung pada penghentian acara.