Pertandingan panas antara Timnas Indonesia dan Bahrain berakhir dengan skor imbang 2-2, namun ada momen kontroversial yang memicu sorotan. Gol balasan dari Bahrain yang terjadi di luar batas injury time menyulut protes keras, terutama dari seorang suporter wanita Indonesia yang menyaksikan langsung laga tersebut.
Dalam sebuah wawancara, suporter ini tanpa ragu mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya, wasit yang memimpin pertandingan menunjukkan sikap yang tidak adil. “Saat Indonesia cetak gol, dia (wasit) terus mengecek VAR dengan sangat detail. Tapi ketika Bahrain mencetak gol, dia seakan-akan menutup mata. Ada yang aneh di sini, sepertinya ada sesuatu yang dilindungi,” ujar wanita itu dengan penuh emosi.
Dia juga menambahkan, “Kita tahu lah, kadang uang bisa bicara,” menyiratkan bahwa ada kemungkinan faktor non-teknis yang berperan dalam keputusan wasit. Komentar ini menjadi viral karena menunjukkan kekecewaan terhadap aspek fairness yang sering dipertanyakan dalam dunia sepak bola internasional.
Ketika ditanya soal perbandingan kualitas antara Timnas Indonesia dan Bahrain, sang suporter tanpa ragu menegaskan bahwa Indonesia jauh lebih unggul. “Bahrain punya uang, tapi tidak punya kelas. Timnas Indonesia main dengan hati, penuh semangat dan fair play. Itu yang membuat kami lebih baik,” tegasnya.
Komentarnya ini menggambarkan kekecewaan yang dirasakan banyak suporter Indonesia, terutama saat aturan tidak ditegakkan dengan konsisten di lapangan. Dalam sepak bola, integritas wasit seringkali menjadi sorotan, dan kejadian seperti ini mempertegas pentingnya teknologi VAR yang digunakan dengan objektif. VAR seharusnya menjadi alat untuk menegakkan keadilan, bukan malah menjadi sumber kontroversi.
Di balik insiden ini, satu hal yang pasti: Suporter Indonesia selalu setia mendukung tim mereka, bahkan ketika menghadapi keputusan yang dirasa tidak adil. Mereka ingin keadilan dan permainan yang fair, bukan sekadar kemenangan yang dipaksakan dengan cara yang diragukan.