Nintendo, perusahaan video game legendaris asal Jepang, baru saja meresmikan museum pertamanya di Kyoto pada Rabu (2/10). Museum ini terletak di bekas pabrik yang kini telah direnovasi, menjadikannya sebagai saksi bisu perjalanan panjang Nintendo dari masa lalu hingga saat ini.
Museum ini menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung, menampilkan berbagai koleksi yang menggambarkan transformasi Nintendo, mulai dari produksi kartu remi pada tahun 1889 hingga kesuksesan besar permainan seperti Super Mario yang telah mengukir sejarah. Pada tahun 1977, Nintendo meluncurkan konsol video game rumahan pertamanya, menandai awal dari perjalanan baru dalam industri game.
Pengunjung museum tidak hanya bisa melihat sejarah, tetapi juga berinteraksi dengan beberapa game ikonik, seperti Super Mario dan Donkey Kong, melalui konsol game raksasa. Selain itu, ada pula pameran produk-produk klasik Nintendo, termasuk permainan puisi Jepang kuno yang diadaptasi ke versi digital, serta workshop kreatif untuk membuat kartu hanafuda sendiri.
Shigeru Miyamoto, pencipta Super Mario, menjelaskan bahwa museum ini menunjukkan dedikasi Nintendo terhadap inovasi dan orisinalitas dalam pengembangan game. Kehadiran museum ini merupakan bagian dari strategi Nintendo untuk memperkuat mereknya, seiring dengan peluncuran Super Nintendo World di Universal Studios Japan dan film animasi Super Mario Bros.
Untuk berkunjung, pengunjung harus merogoh kocek sebesar 3.300 yen (sekitar Rp 347 ribu) untuk tiket dewasa, dengan harga yang lebih terjangkau untuk anak-anak. Namun, bagi yang ingin merasakan suasana museum ini, sebaiknya bersabar, karena tiket untuk bulan Oktober dan November sudah terjual habis.
Museum Nintendo ini bukan sekadar tempat untuk melihat, tetapi juga untuk merasakan bagaimana video game telah menjadi bagian penting dari budaya pop global. Dengan interaksi langsung dan pengalaman bermain yang ditawarkan, museum ini menjadi jembatan bagi generasi baru untuk memahami warisan Nintendo dan dampaknya terhadap industri game di seluruh dunia.