8 Kebiasaan Sehari-hari yang Merusak Otak

pic by: canva.com

Kita semua melakukan hal-hal yang kita tahu tidak boleh kita lakukan, yang kita tahu tidak sehat. Melewatkan makan siang karena Anda bangun terlambat untuk bekerja, atau begadang hingga melewati waktu tidur untuk menonton acara baru di Netflix (karena siapa yang bisa menolak, bukan?). Ini mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi beberapa di antaranya adalah kebiasaan yang merusak otak Anda.

Otak kita adalah organ tubuh yang paling vital. Ia adalah pusat kendali utama untuk semua yang kita lakukan. Namun, ternyata juga sangat rapuh. Dan pilihan-pilihan kecil yang buruk yang saya sebutkan di atas memperlambat otak Anda. Namun, belum terlambat. Berikut adalah 8 kebiasaan sehari-hari yang mungkin merusak kesehatan otak Anda, beserta beberapa tips tentang apa yang dapat (harus) Anda lakukan sebagai gantinya:

  • Terlalu sering berada dalam kegelapan

Menghabiskan terlalu banyak waktu dalam kegelapan sebenarnya dapat memperlambat otak Anda. Otak kita membutuhkan cahaya alami untuk mengatur suasana hati dan tingkat energi. Tanpa cukup sinar matahari, Anda mungkin merasa lebih lelah dan bahkan sedikit lesu. Jadi, cobalah keluar pada siang hari (sebaiknya sebelum pukul 10 pagi), buka tirai, dan biarkan sinar matahari masuk. Otak Anda akan berterima kasih!

  • Kebiasaan tidur yang buruk

Menurut sains, kurang tidur menyebabkan kerusakan neurologis di hipokampus, bagian otak yang terlibat dalam pembelajaran dan memori. Hal ini membuat Anda sulit fokus dan mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas. Hal ini bahkan dapat memengaruhi kesehatan Anda secara keseluruhan dan merupakan salah satu dari banyak penyebab demensia, termasuk penyakit Alzheimer.

  • Terlalu banyak mengonsumsi berita negatif

Paparan berita buruk secara terus-menerus dapat mengaktifkan sistem saraf simpatik, yang menyebabkan tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Hal ini dapat membuat Anda merasa cemas dan kewalahan. Penting untuk tetap mendapatkan informasi tentang apa yang sedang terjadi di dunia sekitar kita, tetapi pada saat yang sama, kesehatan Anda juga penting. Jadi, cobalah untuk membatasi seberapa banyak Anda menonton atau membaca.

  • Hampir tidak bergerak sepanjang hari

Aktivitas fisik membuat darah Anda mengalir, yang membantu otak Anda berfungsi lebih baik. Itulah sebabnya ketika Anda hampir tidak bergerak, Anda mungkin merasa lamban dan lebih sulit berpikir jernih. Penelitian juga menunjukkan bahwa duduk selama berjam-jam dan hampir tidak bergerak meningkatkan risiko masalah kesehatan kronis penyakit jantung, diabetes, stroke, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

  • Isolasi sosial

Kita manusia adalah makhluk sosial. Ya, saya mengerti beberapa dari kita adalah introvert dan suka berdiam diri di kamar, tetapi itu terkadang bisa menjadi tidak terkendali. Menurut sebuah studi ilmiah yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Kyushu di Fukuoka, Jepang, orang-orang yang paling terisolasi secara sosial memiliki jumlah lesi materi putih yang lebih tinggi yang mengindikasikan kerusakan otak. Oleh karena itu, berusahalah untuk terhubung dengan teman dan keluarga, bergabung dengan klub, atau sekadar mengobrol dengan tetangga.

  • Terlalu banyak waktu di depan layar

Sayangnya, para ibu benar. Terlalu banyak waktu di depan layar merusak otak Anda. Waktu layar yang berlebihan membebani sistem sensorik, memecah perhatian, dan menguras sumber daya mental. Baik itu ponsel, komputer, atau TV, terlalu banyak jam dapat membuat mata Anda tegang dan mengganggu tidur Anda. Dan membuat Anda merasa lebih stres atau cemas. Alih-alih menggunakan ponsel sepanjang waktu, beristirahatlah dan tetapkan batasan.

  • Mengonsumsi terlalu banyak gula

Memang benar bahwa otak menggunakan lebih banyak energi daripada organ lain di dalam tubuh. Juga benar bahwa glukosa adalah sumber bahan bakar utamanya. Tetapi terlalu banyak dari apa pun adalah masalah. Demikian pula, kadar glukosa yang tinggi mengurangi kapasitas mental, karena kadar HbA1c yang lebih tinggi telah dikaitkan dengan tingkat atrofi atau penyusutan otak yang lebih besar. Tidak hanya itu, konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan kekurangan memori dan kognitif.

  • Menghidupkan headphone dengan volume penuh

Ketika mereka mengatakan suara dan musik dapat meningkatkan memori dan memfasilitasi pembelajaran, yang mereka maksud bukan memutar musik dengan volume penuh. Musik yang keras tidak hanya dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga Anda, tetapi juga memengaruhi kemampuan Anda untuk berkonsentrasi karena otak Anda akan sibuk mengabaikan musik tersebut alih-alih berfokus pada tugas rumit yang sedang dikerjakan.

Populer video

Berita lainnya