Saya telah menghabiskan hampir dua dekade bekerja di bidang pendidikan dan berbagai jenis sekolah. Saya adalah seorang guru dan sekarang saya melatih guru. Saya telah melihat sekolah-sekolah di mana gurunya berkembang pesat, mengubah metode pengajaran dan pembelajaran siswanya.
Saya juga melihat sekolah-sekolah yang gurunya stagnan dan berpuas diri. Apa yang membedakannya? Mengapa guru tumbuh di lingkungan tertentu dan tidak di lingkungan lain? Berikut empat kunci yang saya temukan untuk mendorong pertumbuhan positif pada guru.
1. Memberikan pilihan kepada guru
Orang dewasa tidak ingin diberi tahu apa yang harus mereka pelajari. Mereka perlu percaya bahwa apa pun yang mereka pelajari relevan bagi mereka secara pribadi dan akan membantu mereka memecahkan tantangan yang mereka hadapi. Namun tidak semua guru memiliki tantangan yang sama.
Beberapa guru adalah guru tahun pertama yang mungkin mengalami kesulitan dalam pengelolaan kelas. Yang lainnya adalah guru veteran yang mungkin kesulitan menerapkan teknologi baru di kelas mereka. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan kesempatan kepada guru untuk memilih apa yang ingin mereka pelajari dan kembangkan. Biarkan mereka menetapkan tujuan untuk diri mereka sendiri atau mendaftar untuk peluang pengembangan profesional yang menurut mereka paling membantu mereka.
2. Memberikan tingkatan atau pilihan yang berbeda untuk menerima dukungan
Selain memberikan pilihan kepada guru, anda juga harus memberi mereka berbagai pilihan dan metode untuk menerima dukungan. Lokakarya pengembangan profesional bukanlah satu-satunya cara guru di sekolah anda dapat belajar dan berkembang. Sepanjang tahun harus ada pilihan untuk belajar dalam kelompok, belajar sendiri, belajar dari mentor, dll.
Sekolah yang menetapkan lingkungan yang tepat untuk pertumbuhan profesional memberikan peluang yang memerlukan banyak waktu dan komitmen, dan peluang pertumbuhan lainnya yang memerlukan sedikit waktu dari guru. Orang dewasa adalah individu dan mereka belajar dengan cara yang berbeda.
3. Mengembangkan hubungan saling percaya antara guru dan pelatih
Ketiga, mendukung pertumbuhan guru harus dimulai dengan menciptakan hubungan saling percaya dengan mereka. Orang dewasa tidak serta merta mempercayai semua yang dikatakan seseorang. Mereka juga tidak menerima bantuan dan dukungan dari orang yang tidak mereka kenal dan percayai.
4. Memberikan dukungan sepanjang proses implementasi Terakhir, pertumbuhan guru membutuhkan waktu dan memerlukan tindak lanjut sepanjang prosesnya. Saya tidak dapat mengatakan seberapa sering saya mendengar teman-teman guru saya berbicara tentang lokakarya pengembangan profesional yang mereka hadiri untuk program, kurikulum atau strategi pengajaran baru yang ingin diterapkan oleh kabupaten tersebut tetapi setelah lokakarya tidak ada dukungan lagi. Guru mempunyai berbagai macam pertanyaan dan tidak ada cara untuk menjawabnya. Itulah program dan kurikulum yang cenderung dibuang pada tahun berikutnya karena tidak ada yang menggunakannya