5 Hal yang Mencerminkan Kepribadian Kamu dari Playlist Musikmu

pic by: canva.com

Apakah selera musik anda mencerminkan kepribadian anda? Ya, benar. Musik yang anda dengarkan sangat menentukan kepribadian anda. Selera musik kita dapat mengungkapkan banyak hal tentang siapa kita sebagai manusia dan dapat memberikan gambaran sekilas tentang pemikiran dan kepribadian kita. Mari kita cari tahu apa yang dikatakan selera musik anda tentang anda.

Poin-Poin Penting Preferensi musik dan kebiasaan mendengarkan berhubungan dengan ciri-ciri kepribadian. Musik adalah bagian dari diri kita. Preferensi musik tidak ditentukan secara pasti; mereka berubah seiring waktu. Preferensi (atau selera) musik mengacu pada sejauh mana seseorang lebih menyukai atau menyukai jenis musik tertentu dibandingkan jenis musik lainnya. Pemahaman yang lebih baik tentang preferensi musik kita dapat membantu menemukan hal-hal tentang diri kita sendiri dan orang lain. 5 Hal yang Diungkapkan Selera Musik Anda Tentang Anda:

 1. Ciri-ciri kepribadian. Preferensi musik mengungkapkan informasi berharga tentang karakter seseorang. Secara umum, orang lebih menyukai gaya musik yang sesuai dengan kepribadiannya. Misalnya, orang yang membutuhkan rangsangan kreatif dan intelektual sering kali lebih menyukai gaya musik yang tidak konvensional dan kompleks (misalnya klasik, jazz, folk). Jika Anda terbuka terhadap pengalaman baru, anda mungkin juga terbuka terhadap pengalaman musik yang baru dan kompleks. Orang ekstrover cenderung menyukai musik kontemporer (terutama musik kontemporer yang memiliki ciri-ciri upbeat, positif, dan danceable). Dan orang-orang yang menyenangkan cenderung menyukai gaya musik yang lembut dan tenang.

2. “Inilah Saya.” Preferensi musik kita sangat menentukan siapa diri kita. Musik berfungsi sebagai lencana identitas untuk dilihat orang lain. Misalnya, mendengarkan musik inovatif dapat mengomunikasikan keyakinan bahwa seseorang itu kreatif dan tidak konvensional. Preferensi terhadap musik klasik atau eklektik mungkin membantu seseorang menunjukkan status sosialnya. Musik bukan sekedar bentuk hiburan tetapi juga menandakan nilai-nilai yang kita pedulikan.

 3. Usia. Ada juga tren usia dalam cara orang berinteraksi dengan musik. Preferensi musik cenderung terbentuk pada masa remaja akhir dan bertahan hingga masa dewasa. Musik yang didengarkan pada masa kanak-kanak dan remaja menciptakan kenangan yang lebih tahan lama dibandingkan musik yang didengar pada usia lainnya. Musik yang kita dengarkan di awal masa remaja menciptakan nostalgia yang kuat di tahun-tahun berikutnya. Namun, seiring bertambahnya usia, preferensi musik mereka sering kali berubah.

4. Konteks. Musik sering kali didengarkan dalam konteks (pernikahan, pemakaman, acara olah raga, atau relaksasi) yang membatasi pilihan musik. Misalnya, anda mungkin tidak ingin mendengar Chopin saat berolahraga. Kita mungkin lebih menyukai musik santai ketika kita berkendara di tengah lalu lintas yang sibuk. Di ruang makan, kita cenderung lebih suka mendengarkan musik lembut yang memudahkan percakapan. Waktu juga merupakan faktor penting. Kita cenderung mendengarkan musik santai di malam hari dan musik energik di siang hari.

5. Efek paparan. Keakraban mengarah pada rasa suka. Kita cenderung lebih menyukai musik yang paling kita kenal. Pendidikan musik dapat meningkatkan preferensi musik dengan memberikan informasi latar belakang dan pemahaman tentang musik yang sedang didengarkan. Misalnya, mendengarkan musik dari budaya lain dapat mengubah sikap sehingga masyarakat menjadi lebih positif terhadap musik tersebut. Terakhir, ada subjektivitas dalam selera. Secara umum, penilaian estetika hanyalah masalah selera pribadi. Kami terima saja itu.

Populer video

Berita lainnya