Muhammad Ali, Sang Legenda Tinju yang Fenomenal

Sumber Foto: https://www.instagram.com/muhammadali/

Pernahkah kamu mendengar nama Muhammad Ali? Bagi banyak orang, nama ini bukan hanya petinju legendaris, tetapi juga ikon global dan aktivis yang berani memperjuangkan apa yang dia yakini.

Lahir dengan nama Cassius Clay, Muhammad Ali menjelma menjadi salah satu petinju terhebat sepanjang masa dan sosok yang menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia. Yuk kenal lebih dalam dari seorang petinju legendaris yang fenomenal, Muhammad Ali!

Masa Muda dan Awal Karier Tinju Muhammad Ali

Muhammad Ali lahir di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat, pada tanggal 17 Januari 1942. Sejak kecil, dia sudah menunjukkan bakat tinjunya dan mulai berlatih tinju pada usia 12 tahun.

Pada tahun 1960, dia meraih medali emas Olimpiade Roma di kelas berat ringan. Karir profesional Ali dimulai pada tahun 1964. Dengan gayanya yang lincah dan penuh percaya diri, dia dengan cepat menarik perhatian publik dan media.

Pada tahun 1964, dia mengalahkan Sonny Liston untuk merebut gelar juara dunia kelas berat dan mengubah namanya menjadi Muhammad Ali.

Puncak Kejayaan dan Kontroversi

Ali mendominasi dunia tinju selama bertahun-tahun. Dia terkenal dengan pergerakan kakinya yang gesit, pukulannya yang kuat, dan kepribadiannya yang karismatik.Dia juga dikenal dengan julukannya, “The Greatest”, yang dia berikan untuk dirinya sendiri. Namun, Ali juga tidak luput dari kontroversi. Dia menolak wajib militer karena alasan agama dan keyakinannya terhadap Perang Vietnam. Sikapnya ini membuatnya dicabut gelarnya dan dipenjara selama beberapa tahun.

Kembali ke Ring dan Aktivisme

Setelah keluar dari penjara, Ali kembali ke ring tinju dan kembali meraih gelar juara dunia. Dia terlibat dalam beberapa pertarungan paling ikonik dalam sejarah tinju, termasuk “The Rumble in the Jungle” melawan George Foreman dan “Thrilla in Manila” melawan Joe Frazier.

Ali tidak hanya seorang petinju yang hebat, tetapi juga seorang aktivis yang berani. Dia memperjuangkan kesetaraan ras dan keadilan sosial, dan dia menjadi simbol perlawanan terhadap penindasan. Dia juga seorang Muslim yang taat dan menggunakan platformnya untuk menyebarkan pesan perdamaian dan toleransi.

Warisan Muhammad Ali

Muhammad Ali pensiun dari tinju pada tahun 1981. Dia didiagnosis mengidap penyakit Parkinson pada tahun 1984, tetapi dia terus menjadi aktivis dan inspirasi bagi banyak orang. Dia meninggal pada tanggal 3 Juni 2016, pada usia 74 tahun. Sang legenda tinju ini adalah salah satu atlet paling ikonik dan berpengaruh dalam sejarah. Dia tidak hanya seorang petinju yang hebat, tetapi juga seorang aktivis yang berani dan pembela keadilan sosial. Warisannya akan terus menginspirasi generasi mendatang untuk berani memperjuangkan apa yang mereka yakini.

Populer video

Berita lainnya