Apa Itu Outline dalam Pembuatan Film? Simak Artikel Ini

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Pict by: Unsplash

Outline adalah rencana atau kerangka terperinci dari sebuah cerita, skrip, atau proyek lainnya yang menguraikan elemen-elemen penting dari plot, karakter, dan alur cerita. Dalam konteks penulisan skenario, outline mencakup setiap adegan utama dan peristiwa penting yang akan terjadi sepanjang cerita, memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana cerita akan berkembang dari awal hingga akhir.

Fungsi dan Elemen Outline:

  1. Struktur Cerita: Menyediakan peta jalan untuk cerita, memastikan alur cerita logis dan koheren.
  2. Pengembangan Karakter: Menguraikan perkembangan karakter utama dan hubungan antar karakter.
  3. Penekanan Tema: Membantu penulis fokus pada tema atau pesan utama yang ingin disampaikan.
  4. Detil Adegan: Mengidentifikasi adegan penting, transisi, dan titik plot utama.
  5. Pengaturan Waktu: Membantu dalam pengaturan ritme dan tempo cerita.

Ciri-Ciri Outline

Ciri-ciri dari sebuah outline paling mudah diidentifikasi adalah: susunan kalimat-kalimatnya disusun berupa pointer.  Sedangkan ciri-ciri yang lebih mendalam antara lain:

  1. Struktur Terorganisir:
    • Outline harus memiliki struktur yang jelas dan terorganisir, biasanya terdiri dari bagian-bagian utama seperti pendahuluan, pengembangan, klimaks, dan resolusi.
    • Menggunakan format yang konsisten, seperti poin-poin atau bullet points, untuk memudahkan pemahaman.
  2. Rinci namun Ringkas:
    • Meskipun outline harus mencakup semua elemen penting dari cerita, detail yang disertakan harus cukup untuk memberikan panduan tanpa berlebihan.
    • Menyajikan setiap adegan atau bab secara singkat namun informatif.
  3. Mengidentifikasi Elemen Kunci Cerita:
    • Menyebutkan karakter utama, tujuan mereka, konflik yang mereka hadapi, dan perkembangan karakter.
    • Menyertakan alur cerita utama dan subplot yang signifikan.
  4. Logis dan Koheren:
    • Alur cerita harus disusun secara logis sehingga setiap bagian terhubung dengan baik dan alur cerita mengalir dengan lancar.
    • Membantu penulis menjaga konsistensi dan kontinuitas cerita.
  5. Fleksibel:
    • Outline harus cukup fleksibel untuk memungkinkan perubahan dan penyesuaian selama proses penulisan.
    • Mampu berkembang seiring dengan berkembangnya cerita dan ide-ide baru.
  6. Menyoroti Poin-Poin Penting:
    • Menandai momen-momen penting seperti plot twist, titik balik, dan klimaks.
    • Menunjukkan tujuan utama setiap adegan atau bab.
  7. Panduan untuk Penulisan Lebih Lanjut:
    • Berfungsi sebagai peta jalan untuk penulisan skenario, novel, atau karya lainnya.
    • Membantu penulis tetap fokus pada tujuan dan arah cerita.

Contoh Outline:

  1. Pendahuluan:
    • Pembukaan: Memperkenalkan karakter utama, latar tempat, dan situasi awal.
    • Pemicu Konflik: Peristiwa yang memulai konflik utama dalam cerita.
  2. Pengembangan:
    • Rangkaian Peristiwa: Adegan-adegan yang menunjukkan perkembangan cerita dan karakter.
    • Konflik dan Tantangan: Hambatan yang dihadapi karakter utama dan bagaimana mereka mengatasinya.
  3. Klimaks:
    • Titik Puncak: Momen puncak dari cerita di mana konflik mencapai intensitas tertinggi.
    • Keputusan Kritis: Keputusan penting yang diambil oleh karakter utama.
  4. Resolusi:
    • Penyelesaian Konflik: Bagaimana konflik utama diselesaikan.
    • Penutup: Kesimpulan dari cerita dan nasib akhir karakter utama.

Outline adalah alat yang sangat penting dalam penulisan, memberikan kerangka yang terorganisir dan terstruktur untuk cerita. Ini membantu penulis memastikan bahwa semua elemen penting dari cerita tercakup dan bahwa alur cerita mengalir dengan logis dan koheren. Outline yang baik harus rinci namun ringkas, fleksibel, dan menyoroti poin-poin penting yang akan memandu penulisan lebih lanjut.