Kompos organik merupakan pupuk alami yang kaya akan nutrisi penting untuk pertumbuhan tanaman hidroponik. Berikut cara membuat kompos organik untuk tanaman hidroponik.
Bahan-bahan:
- Bahan organik:
- Sisa makanan seperti nasi, sayur, dan buah
- Daun-daun kering
- Kotoran hewan ternak (kambing, sapi, ayam)
- Sekam padi
- Gulma
- Bahan starter:
- Gula merah
- EM4 (Effective Microorganisms 4)
Alat-alat:
- Wadah besar (tong, ember, atau pot)
- Air
- Pisau
- Gunting
Langkah-langkah:
- Potong dan cincang bahan organik menjadi kecil-kecil. Hal ini untuk mempercepat proses pengomposan.
- Campurkan semua bahan organik dalam wadah besar. Pastikan semua bahan tercampur rata.
- Tambahkan gula merah dan EM4. Aduk rata kembali.
- Tuangkan air secukupnya hingga bahan terendam. Pastikan air tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.
- Tutup wadah rapat-rapat. Biarkan kompos selama 1-2 minggu, atau sampai kompos matang dan berwarna coklat kehitaman.
- Aduk kompos secara berkala setiap 3-4 hari. Hal ini untuk membantu proses pengomposan dan aerasi.
- Kompos organik siap digunakan setelah matang. Saring kompos dan ambil airnya untuk digunakan sebagai pupuk hidroponik.
Tips:
- Anda dapat menambahkan bahan lain ke dalam kompos, seperti bubuk kopi, teh celup bekas, dan kulit pisang.
- Pastikan kompos tidak berbau busuk. Jika berbau busuk, tambahkan bahan organik kering seperti sekam padi atau daun kering.
- Gunakan kompos organik secukupnya. Terlalu banyak kompos dapat membahayakan tanaman.
Manfaat Kompos Organik untuk Tanaman Hidroponik:
- Meningkatkan kesuburan media tanam
- Menyediakan nutrisi penting bagi tanaman
- Memperkuat akar tanaman
- Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit
- Memperbaiki struktur tanah
- Menjaga kelestarian lingkungan
Alternatif Kompos Organik:
Jika Kamu tidak memiliki waktu untuk membuat kompos sendiri, Kamu dapat membeli kompos organik siap pakai di toko pertanian. Pastikan Anda memilih kompos organik yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan tanaman hidroponik Kamu.