Perbedaan Antara Gula Batu dan Gula Pasir: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Pict by: Unsplash

Gula adalah bahan makanan yang sering kamu gunakan dalam memasak dan pembuatan makanan penutup di seluruh dunia. Namun, tidak semua gula diciptakan sama. Dua jenis gula yang sering kamu temui adalah gula batu dan gula pasir. Meskipun keduanya memiliki kesamaan dalam rasa manis, namun ada perbedaan signifikan antara keduanya, baik dari segi kandungan nutrisi, pengolahan, hingga dampaknya terhadap kesehatan. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan utama antara gula batu dan gula pasir.

1. Asal dan Proses Pembuatan:

  • Gula Pasir: Gula pasir adalah bentuk gula yang paling umum dan sering kamu gunakan. Ini diperoleh dari tebu atau bit gula yang diolah melalui proses penggilingan, pencucian, penguapan, dan kristalisasi. Proses ini dapat melibatkan pemutihan tambahan menggunakan bahan kimia.
  • Gula Batu: Gula batu, juga dikenal sebagai gula merah atau gula jawa, berasal dari nira pohon kelapa, tebu, atau sorgum. Nira direbus hingga mengental dan kemudian didinginkan untuk membentuk kristal. Gula batu seringkali memiliki warna coklat muda atau kekuningan karena tidak melalui proses pemutihan yang sama dengan gula pasir.

2. Kandungan Nutrisi:

  • Gula Pasir: Gula pasir terutama terdiri dari sukrosa, dengan sedikit atau tanpa kandungan nutrisi lainnya. Ini adalah sumber kalori kosong yang dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
  • Gula Batu: Gula batu, di sisi lain, seringkali masih mengandung sejumlah nutrisi seperti zat besi, kalsium, dan potasium karena tidak melalui proses pemutihan yang sama dengan gula pasir. Ini juga cenderung memiliki GI (Glycemic Index) yang lebih rendah daripada gula pasir, yang berarti dampaknya terhadap peningkatan gula darah lebih lambat.

3. Kemanan Pemrosesan:

  • Gula Pasir: Proses pemutihan tambahan yang digunakan dalam pembuatan gula pasir dapat melibatkan bahan kimia seperti karbon aktif, kalsium hidroksida, atau karbon dioksida. Meskipun dianggap aman dalam jumlah kecil, beberapa orang mungkin memiliki kekhawatiran terhadap residu kimia yang mungkin tersisa.
  • Gula Batu: Gula batu cenderung lebih alami karena tidak melalui proses pemutihan yang sama. Namun, kebersihan dan sanitasi selama proses pembuatan tetap merupakan faktor penting untuk memastikan keamanan produk.

4. Penggunaan dan Ketersediaan:

  • Gula Pasir: Gula pasir adalah jenis gula yang paling umum kamu gunakan dan tersedia di sebagian besar toko makanan di seluruh dunia. Ini sering digunakan dalam berbagai resep memasak dan pembuatan kue.
  • Gula Batu: Meskipun tidak seumum gula pasir, gula batu masih cukup populer di beberapa wilayah di dunia, terutama di Asia Tenggara. Ini kamu gunakan dalam masakan tradisional, khususnya dalam pembuatan kue, kue kering, dan minuman.

Kedua jenis gula, baik gula batu maupun gula pasir, sebaiknya kamu konsumsi dengan bijak. Terlalu banyak konsumsi gula dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya. Namun, jika kamu harus memilih, gula batu cenderung lebih unggul dari segi nutrisi karena masih mempertahankan beberapa kandungan mineralnya dan memiliki GI yang lebih rendah. Namun, penting untuk memperhatikan jumlah konsumsi gula secara keseluruhan dalam pola makan yang seimbang. Dengan memahami perbedaan antara gula batu dan gula pasir, kamu dapat membuat pilihan yang lebih bijak dalam memilih bahan makanan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi kamu.

Populer video

Berita lainnya