Pernah terbayangkan olehmu, Sahabat, bahwa membayar zakat bisa dilakukan dengan cara yang lebih variatif selain menggunakan beras? Nah, kali ini kita akan bahas tentang alternatif lain yang bisa kamu pilih untuk membayar zakatmu!
Beras mungkin menjadi pilihan yang umum digunakan untuk membayar zakat. Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan atau kemampuan untuk memberikan zakat dalam bentuk beras. Oleh karena itu, Islam memberikan fleksibilitas dengan memperbolehkan berbagai alternatif dalam membayar zakat.
Salah satu alternatif yang umum digunakan adalah uang tunai. Mengapa uang tunai menjadi alternatif yang populer? Karena dengan uang tunai, penerima zakat dapat menggunakan dana tersebut sesuai kebutuhan yang mereka prioritaskan. Dengan begitu, zakat yang kamu berikan bisa memberikan manfaat yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Selain uang tunai, ada juga alternatif lain seperti makanan pokok lainnya seperti gandum, jagung, atau bahkan buah-buahan. Pilihan ini memberikan kesempatan bagi yang ingin memberikan zakat dengan barang-barang yang lebih sesuai dengan kebutuhan lokal di daerah penerima zakat.
Penting untuk diingat bahwa yang terpenting dalam membayar zakat bukanlah jenis barang yang kamu berikan, melainkan niat dan kesungguhan hati dalam memberikan bantuan kepada sesama. Dalam membayar zakat, niat adalah kunci utama yang membuat amalan kita diterima di sisi Allah SWT.
Berikut adalah bacaan niat zakat untuk penggunaan uang tunai:
نَوَيْتُ أَدَاءَ زَكَاةِ الْمَالِ عَنْ نَفْسِي اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّي هَذَا الْمَالَ الصَّافِيَ وَاجْعَلْهُ مُبَارَكًا وَتَقَبَّلْهُ مِنِّي
Nawaitu adaa’u zakatil maal ‘an nafsi, Allahumma taqabbal minni haadhal maal shafiya, waj’alhu mubaarakan wa taqabbalhu minni.
Artinya, “Saya niat membayar zakat harta dari diri saya. Ya Allah, terimalah harta bersih ini dariku, dan jadikanlah berkah serta terimalah dariku.”
Jadi, Sahabat, tidak perlu khawatir jika kamu tidak memiliki beras untuk membayar zakat. Ada banyak alternatif lain yang bisa kamu pilih sesuai dengan kemampuan dan kebutuhanmu serta kebutuhan mereka yang membutuhkan bantuan. Yang terpenting, jangan lupa untuk selalu ikhlas dan tulus dalam beramal, karena itulah kunci utama agar amalan kita diterima oleh Allah SWT.
