Mazhab dalam Islam, Pengertian dan Perbedaan Tata Cara Salat

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
kabah, Mekkah
(Pic by: Aji Prasetyo)

Mazhab dalam Islam adalah aliran pemikiran atau pendekatan hukum yang berbeda dalam memahami dan menginterpretasikan ajaran agama Islam. Mazhab-mazhab ini muncul sepanjang sejarah Islam sebagai hasil dari perbedaan pendapat tentang berbagai aspek ajaran Islam, seperti ibadah, muamalah, dan hukum keluarga.

Meskipun terdapat perbedaan di antara mazhab-mazhab, semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu memahami dan mengikuti ajaran Islam. Pemahaman tentang mazhab-mazhab ini penting untuk memahami keragaman dalam umat Islam dan sejarah perkembangan pemikiran agama dalam budaya dan konteks yang berbeda.

Mazhab dalam Islam adalah bagian penting dari sejarah dan tradisi Islam. Pemahaman tentang mazhab-mazhab ini dapat membantu umat Islam untuk memahami keragaman dalam Islam dan untuk memilih mazhab yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

  1. Mazhab Hanafi mayoritas dianut di negara Pakistan, India (bagian utara), Bangladesh, dan Turki
  2. Mazhab Maliki banyak ditemui di Maroko, Aljazair, Tunisia, Libya, dan Mauritania
  3. Mazhab Syafi’i, mayoritas penduduk Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, dan Mesir menganut mazhab ini.
  4. Mazhab Hanbali: berada di Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Oman

Perbedaan Tata Cara Salat

Meskipun tujuan utama dari salat dalam empat mazhab tersebut sama, yaitu untuk beribadah kepada Allah, ada beberapa perbedaan dalam tata cara pelaksanaannya. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara cara salat dalam masing-masing mazhab:

  1. Mazhab Hanafi:
    • Niat diucapkan di dalam hati.
    • Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu.
    • Tangan di atas perut ketika berdiri.
    • Doa Iftitah dibaca setelah takbiratul ihram.
    • Mengangkat tangan ketika melakukan rukuk (ruku’).
    • Tasyahhud awal dan akhir duduk dengan kaki kiri ditekuk dan kaki kanan di atas telapak kaki kiri.
  2. Mazhab Maliki:
    • Niat diucapkan di dalam hati.
    • Tidak menyentuh telinga ketika bertakbir.
    • Meletakkan tangan di samping badan ketika berdiri.
    • Tidak membaca doa iftitah (doa pembuka).
    • Tasyahhud awal dan akhir duduk dengan kedua kaki ditekuk dan di atas telapak kaki kiri.
  3. Mazhab Syafi’i:
    • Niat diucapkan di dalam hati dan dilafalkan dengan lisan.
    • Menyentuh telinga ketika bertakbir.
    • Tangan dilipat di atas dada ketika berdiri.
    • Doa Iftitah dibaca setelah takbiratul ihram.
    • Tasyahhud awal duduk dengan kaki kiri ditekuk dan kaki kanan di atas telapak kaki kiri, sedangkan tasyahhud akhir duduk dengan kedua kaki ditekuk dan di atas telapak kaki kanan.
  4. Mazhab Hambali:
    • Mengangkat kedua tangan melebihi bahu.
    • Menyentuh telinga ketika bertakbir.
    • Membaca doa iftitah (doa pembuka) secara diam-diam.
    • Tangan di samping badan ketika berdiri.
    • Salam mengucapkan salam dua kali, sedangkan yang lain hanya mencukupkan satu kali saja yang wajib.
    • Tasyahhud awal dan akhir duduk dengan kedua kaki ditekuk dan di atas telapak kaki kiri.

Perlu diingat bahwa ini hanya beberapa contoh perbedaan cara sholat dalam 4 mazhab Islam. Masih banyak perbedaan lainnya dalam hal-hal yang lebih detail. Umat Islam bebas memilih mazhab mana yang ingin diikuti, dan tidak ada satu mazhab yang lebih benar daripada mazhab lainnya.

Populer video

Berita lainnya