Wokeness, Pernahkah Kamu Mendengar Istilah Ini Belakangan?

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Pict by: inquirer.com

Dalam era yang semakin terhubung dan tercerahkan, istilah “wokeness” telah menjadi semakin penting dalam percakapan tentang keadilan sosial, budaya, dan politik. Istilah ini menyoroti kesadaran individu atau kelompok terhadap isu-isu yang berkaitan dengan rasisme, seksisme, diskriminasi, dan ketidaksetaraan lainnya. Artikel ini akan mengeksplorasi makna, asal-usul, dan implikasi “wokeness” dalam konteks masyarakat kontemporer.

Apa itu “Wokeness”?

“Wokeness” adalah istilah slang yang berasal dari bahasa Inggris Amerika yang menunjukkan tingkat kesadaran seseorang terhadap isu-isu sosial, terutama yang berkaitan dengan diskriminasi rasial dan ketidaksetaraan. Secara lebih luas, “wokeness” merujuk pada kesadaran akan keadilan sosial dan keinginan untuk bertindak atau berkontribusi dalam perjuangan untuk perubahan positif.

Asal-usul “Wokeness”

Istilah ini mulai populer di kalangan aktivis sosial dan dalam budaya pop Amerika pada awal abad ke-21. Meskipun tidak ada tanggal pasti tentang kapan istilah ini muncul, tetapi perlu dicatat bahwa konsep kesadaran sosial telah ada dalam gerakan aktivis sebelumnya, seperti gerakan hak sipil pada tahun 1960-an dan gerakan feminis.

Unsur Kunci “Wokeness”

  1. Kesadaran Sosial: “Wokeness” menekankan pentingnya memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu sosial yang mempengaruhi masyarakat, termasuk rasisme sistemik, ketidaksetaraan gender, homofobia, dan masalah-masalah lainnya.
  2. Keterlibatan dan Tindakan: Kesadaran sosial saja tidak cukup; “wokeness” juga mendorong individu untuk bertindak dan berpartisipasi dalam upaya untuk mengatasi ketidakadilan sosial. Ini bisa termasuk mendukung gerakan atau organisasi, berpartisipasi dalam protes, atau menggunakan platform mereka untuk mengadvokasi perubahan.
  3. Kritis Terhadap Budaya: Orang yang “woke” cenderung mempertanyakan norma-norma sosial dan budaya yang dapat memperkuat ketidaksetaraan dan diskriminasi. Mereka cenderung mengkritik stereotip, bias, dan representasi yang merendahkan dalam media dan budaya populer.

Implikasi “Wokeness” dalam Masyarakat

  1. Pergeseran Budaya: “Wokeness” telah mempengaruhi pergeseran budaya yang signifikan, dengan lebih banyak perhatian yang diberikan pada representasi yang inklusif dalam media, penekanan pada keragaman di tempat kerja, dan upaya untuk meretas struktur sosial yang tidak adil.
  2. Perdebatan dan Kontroversi: Istilah “wokeness” juga telah menjadi subjek perdebatan dan kontroversi. Beberapa orang melihatnya sebagai langkah positif menuju keadilan sosial yang lebih besar, sementara yang lain mengkritiknya sebagai bentuk aktivisme yang terlalu radikal atau ekstrim.
  3. Peran dalam Politik: “Wokeness” juga telah memengaruhi politik, dengan isu-isu sosial yang lebih banyak menjadi fokus dalam agenda politik, dan kandidat yang diharapkan untuk mengadopsi sikap yang lebih inklusif dan responsif terhadap isu-isu tersebut.

Populer video

Berita lainnya