Saat kamu mulai memasuki dunia investasi, kamu akan bertemu dengan berbagai pilihan, seperti saham, obligasi, dan reksadana. Masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri yang perlu kamu pahami sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Di bawah ini adalah perbedaan antara ketiganya:
1. Saham
Saham merupakan bagian kepemilikan dari suatu perusahaan. Ketika kamu membeli saham, kamu sebenarnya membeli sebagian kecil dari perusahaan tersebut. Dengan memiliki saham, kamu memiliki hak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen, dan juga dapat memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham tersebut. Namun, perlu diingat bahwa nilai saham dapat naik turun tergantung pada kinerja perusahaan dan kondisi pasar.
2. Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Ketika kamu membeli obligasi, sebenarnya kamu memberikan pinjaman kepada penerbit obligasi untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan bunga yang tetap atau bunga yang disesuaikan dengan tingkat suku bunga pasar. Obligasi dianggap lebih aman daripada saham karena biasanya memiliki tingkat risiko yang lebih rendah, namun imbal hasilnya juga cenderung lebih rendah daripada investasi saham.
3. Reksadana
Reksadana merupakan wadah investasi yang mengumpulkan dana dari berbagai investor untuk diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, atau kombinasi keduanya. Manajer investasi akan mengelola dana tersebut sesuai dengan tujuan investasi dari reksadana tersebut. Reksadana cocok untuk kamu yang ingin berinvestasi namun tidak memiliki pengetahuan yang cukup atau waktu untuk mengelola investasi secara langsung. Keuntungan dari reksadana adalah diversifikasi risiko karena dana diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan.
Saham, obligasi, dan reksadana memiliki karakteristik dan tingkat risiko yang berbeda-beda. Saham memiliki potensi keuntungan yang tinggi namun juga risiko yang besar, sementara obligasi cenderung lebih stabil namun imbal hasilnya lebih rendah. Reksadana dapat menjadi pilihan yang baik untuk diversifikasi risiko investasi kamu. Sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi, penting untuk memahami karakteristik dan risiko dari masing-masing instrumen investasi tersebut.