Apakah kalian teringat dengan baggy jeans atau skate shorts merk Dickies yang dipadukan dengan sneakers Adidas Samba, maupun gaya rambut yang spiky dan dicat dengan warna yang terang, disertai dengan kalung leher berduri serta aksesoris lainnya? Ya, fashion Y2K yang merajalela sekitar tahun 1996 sampai dengan 2003 kini kembali menjamur di seluruh dunia!
Bagaimana mungkin sebuah tren fashion yang memiliki kesan gloomy, angsty, serta gahar ini kembali muncul di permukaan? Kami merangkum 3 poin penting yang secara spontan menciptakan kembali tren yang pernah jaya ini.
- Kembalinya Musik Nu-Metal dan Rock 2000-an
Kembalinya tren fashion Y2K yang merajalela kini tak lepas dari bangkitnya genre musik paling esensial di jaman tersebut, yaitu Nu-metal. Slipknot yang masih menjadi ujung tombak musik Nu-Metal sampai sekarang semakin meliar setelah tahun kemarin melaksanakan tur di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia, ditambah dengan lahirnya band-band baru yang memainkan kembali musik Nu-Metal maupun mencampurkannya dengan warna musik mereka, seperti Soul Blind, Code Orange, Vein.FM, Sleep Token dan masih banyak lagi. Estetika visual maupun musik yang mereka bawa sangat memberikan kesan warna scratchy yang sering diperlihatkan pada musik Nu-Metal era lampau.
2. Adanya Culture Reset/Loop
Culture Reset/Loop adalah suatu kondisi dimana keadaan budaya di masyarakat akan kembali ke dalam pola yang sama seperti beberapa tahun sebelumnya,. Kita jelas melihat kiblat fashion serta kultur kita di tahun 2018-2020 seakan-akan kembali ke era retro 1980-90, dengan banyak karya seni yang diadaptasi ulang, fashion retro yang menjadi ramai diperbincangkan, begitu pula dengan sekarang. Apa yang sedang kita alami adalah transisi kekhasan zaman yang akhirnya berlanjut dari era 1980-1990 ke 1990-2000.
3. Nostalgia
Pada akhirnya kedua hal tadi merujuk pada satu hal, yaitu nostalgia! Nostalgia menjadi salah satu alasan utama mengapa kiblat seni dan fashion kembali ke era Y2K lagi. Para orang dewasa pemegang andil tren sekarang, yang saat masih muda menghadapi pencarian jati diri pada tahun 2000 an, akhirnya memutuskan untuk membawa kembali apa yang membuat kehidupan mereka lebih berwarna pada usia dewasa mereka, dan itu adalah hal yang cukup krusial dalam penyebaran dunia Y2K. Ditambah lagi dengan romantisme masa lampau yang menggelora membuat para Gen-Z mencoba untuk menciptakan ulang suasana layaknya era Y2K tersebut.
Begitulah apa yang membuat tren Y2K kembali berjaya pada masa sekarang, dan kami sangat tidak sabar dengan gebrakan tren apa lagi yang akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan.