Pengaruh industri fashion menjadi salah satu sektor terpenting dalam ekonomi global. Perkembangannya sangat pesat hingga kini mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan yang signifikan terlihat selama beberapa tahun terakhir dengan munculnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam industri fashion.
Dilansir dari Republika, gairah UMKM fesyen memberikan kontribusi besar dalam menggerakan ekonomi kreatif di Indonesia. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama mengolah data terkait UMKM di Indonesia tahun 2019 menunjukan terdapat 65,4 juta UMKM di Indonesia.
Salah satu subsektor yang terbukti dapat memajukan perekonomian kreatif adalah subsektor fashion yang menjadi andalan ekspor Indonesia dengan kontribusinya sejumlah 61,5%. Pada Opening Ceremony IFW 2023 di Jakarta Convention Center, Sandiaga Salahudin Uno, menyampaikan hal tersebut sekaligus mengajak untuk lebih mempromosikan jenama fashion di Indonesia.
Perkembangan UMKM fashion tidak lepas dari kerja-kerja imajinatif dan kreatif yang seringkali mengangkat isu-isu yang melingkari industri fast fashion. Misalnya, mengangkat fashion yang ramah lingkungan mulai dari bahan yang digunakan dan cara produksinya. Atau mengangkat budaya daerah yang tangible dan intangible dalam bentuk desain atau narasi fashionnya.
Tidak hanya itu, kemampuan para pelaku UMKM Fashion untuk beradapatasi dengan tren atau justru mencetuskan tren baru juga tidak diragukan lagi. Misalnya tren berkain yang beberapa waktu lalu ramai dibicarakan di sosial media. Hal ini menunjukan bahwa pelaku UMKM fashion tidak hanya melibatkan kerja-kerja yang imajinatif dan kreatif, namun mengakomodasi kemajuan teknologi sebagai media berjualan dan promosi.
Perkembangan UMKM Fashion telah membawa berbagai dampak positif pada industri fashion, diantaranya mencakup beberapa hal.
1. Keragaman Produk.
Pelaku UMKM Fashion seringkali menciptakan pakaian dan aksesori yang lebih unik dan berbeda ketimbang yang ditawarkan merek besar.
2. Pemberdayaan Pengusaha Lokal.
Membuka kesempatan bagi pengusaha lokal untuk tumbuh bersama, membuka lapangan pekerjaan, dan mendukung komunitas mereka.
3. Inovasi.
Menjadi inovator yang lebih ramah lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan daur ulang, berbeda dengan fast fashion.
4. dan Pendekatan Berkelanjutan.
Kesadaran yang lebih tinggi tentang keberlanjutan. Keinginan yang tinggi untuk mengurangi limbah, meminimalkan dampak lingkungan.