Pedangdut Inul Daratista jadi salah satu orang yang menentang kenaikan pajak hiburan. Itu dilakukan ibu satu anak itu bukan cuma untuk memikirkan keuntungan pribad, tapi ada nasib pekerja di rumah karaokenya yang juga harus diperjuangkan.
“Saya masih memperjuangkan karyawan-karyawan saya untuk bisa bekerja,” ucap Inul di gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Jakarta, belum lama ini.
Inul mengatakan ada sekitar 5000 orang yang bekerja di seluruh gerai rumah karaokenya. Dengan kenaikan pajak hiburan yang tinggi, Inul tidak mau membuat rumah karaokenya rugi besar sampai terpaksa tutup dan memecat semua karyawan.
“Karyawan totalnya 5000, plus mata rantai sama keluarga segala macem jadi bisa 20 sampai 25 ribu orang. Itu baru saya sendiri ya,” jelas Inul.
Pernyataan istri Adam Suseno itu memang sudah disampaikannya di media sosial. Hal tersebut tentu membuat para pekerja di rumah karaoke Inul ketar-ketir dengan rencana kenaikan pajak hiburan.
Bahkan, meski pajak tidak dinaikan, pemasukan bisnis rumah karaoke yang Inul jalankan saat ini sudah tidak sebesar dulu. Apalagi mereka sudah cukup terbebani dengan pajak hiburan yang sekarang diterapkan pemerintah sebesar 25 persen.
Dengan adanya wacana kenaikan pajak hiburan sampai 40 persen, tidak sedikit karyawan Inul Daratista yang mulai menyuarakan keresahan akan nasib pekerjaan mereka. Mengingat bila gerai rumah karaoke tempat mereka bekerja tidak mencatatkan keuntungan, besar kemungkinan Inul akan langsung menutup usaha bisnis yang sudah lama digelutinya itu.
“Mereka saat ini juga lagi gelisah. Soalnya ini kan bukan cuma pengurangan, tapi menghabisi semua karyawan,” tutup Inul Daratista.