Celebrihtink.com – Jerawat dapat mengganggu penampilan wajah dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Salah satu area di wajah yang cukup rentan tumbuh jerawat adalah dagu. Selain itu, jerawat pada dagu bisa saja muncul berulang, dan para ahli menduga bahwa hal ini terkait dengan perubahan hormon, terutama pada wanita.
Jerawat pada dagu biasanya merupakan hasil dari fluktuasi hormon. Ini khususnya terjadi pada wanita dan remaja, karena keduanya cenderung mengalami fluktuasi hormon yang ekstrem.
Androgen adalah hormon yang bertanggung jawab untuk merangsang produksi sebum. Sebum adalah minyak yang menyumbat pori-pori dan membuat jerawat. Hormon dapat berfluktuasi sepanjang masa dewasa, jerawat di dagu dapat datang dan pergi kapan saja.
Pada beberapa kasus, seseorang mungkin tidak memiliki jerawat di dagunya. Sebaliknya, mereka mungkin memiliki satu dari dua kondisi lain yang menyerupai jerawat, yaitu rambut yang tumbuh ke dalam atau disebabkan karena rosacea.
Rambut yang tumbuh ke dalam dapat terjadi karena bercukur. Laki-laki biasanya lebih rentan terhadap kondisi ini. Namun, siapa saja bisa mengalami kondisi ini di dagu mereka atau bagian lain dari wajah atau tubuh mereka Rambut yang tumbuh ke dalam bisa menyerupai jerawat dan bisa membengkak atau menjadi merah dan sakit.
Jika ragu mengenai penyebab jerawat di dagu yang kamu alami, sebaiknya periksakan diri ke rumah sakit. Segera buat janji dengan dokter kulit melalui aplikasi Halodoc supaya lebih praktis.
Ada beberapa langkah pengobatan di rumah untuk mengatasi jerawat di dagu. Anda bisa mengandalkan produk yang mengandung asam salisilat atau benzoil peroksida. Untuk mengobati jerawat di dagu, seseorang harus mengikuti langkah-langkah ini seperti dilansir dari lama halodoc.
- Bersihkan area dagu dengan sabun wajah yang mengandung asam salisilat;
- Oleskan kompres es ke area tersebut selama sekitar 5 menit, untuk membantu mengurangi kemerahan;
- Oleskan krim atau salep dengan benzoil peroksida;
- Hindari menyentuh jerawat atau mencoba memecahkannya.