Celebrithink.com – Karang gigi dapat mengganggu penampilan karena akan berwarna kekuningan, atau kecokelatan jika dibiarkan. Selain mengganggu penampilan, karang gigi yang dibiarkan terus-menerus juga bisa mencetuskan bau mulut. Itu karena karang gigi merupakan tempat pelekatan sisa makanan serta bakteri.
Tidak sampai di situ! Karang gigi juga dapat mengikis tulang rahang sehingga mengakibatkan gigi goyang. Karenanya, kamu harus rutin membersihkan karang gigi (scaling) di dokter gigi, yakni setiap 6-12 bulan sekali. Melansir laman klikdokter, ini penyebab terjadinya karang gigi.
Sisa Makanan
Karang gigi merupakan sisa makanan yang tidak dibersihkan dalam waktu tertentu, sehingga menjadi tempat pelekatan bakteri. Sisa makanan yang menempel tersebut memiliki sukrosa yang juga menjadi makanan bakteri. Itulah alasannya disarankan untuk menyikat gigi paling tidak 30 menit setelah makan, untuk mencegah sisa makanan menempel terlalu lama pada gigi.
Produksi Air Liur
Peran air liur sangatlah vital untuk kebersihan rongga mulut. Selain mengandung enzim-enzim yang bermanfaat untuk proses pencernaan makanan, air liur juga menjadi pembersih alami bagi rongga mulut. Sisa makanan yang menempel pada gigi akan terlepas jika terkena air liur.
Namun, tidak semua orang memiliki laju air liur yang sama. Pada beberapa orang, mereka memiliki laju yang cukup lambat sehingga lebih rentan terhadap adanya karang gigi.
Kebiasaan Mengunyah
Kondisi rongga mulut akan lebih kotor pada sisi rahang yang tidak digunakan untuk makan. Karang gigi juga lebih banyak terlihat pada orang yang mengunyah dengan salah satu sisi saja, dibandingkan apabila mengunyah dengan kedua sisi.
Cara Menyikat Gigi yang Kurang Tepat
Menyikat gigi merupakan cara yang mudah untuk menjaga kebersihan rongga mulut. Dengan menyikat gigi, sisa makanan dapat dibersihkan bersamaan dengan menghilangnya plak gigi. Namun jika menyikat gigi dengan cara yang tidak baik serta alat yang tidak tepat, hal tersebut justru bisa meningkatkan jumlah karang gigi.