Ini Alasan Mengapa Seseorang Berselingkuh

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Selingkuh dalam pernikahan memang sebuah masalah yang tak akan pernah lekang dimakan waktu. Banyak yang menganggap pria selingkuh dan meninggalkan istrinya demi wanita yang lebih seksi atau cantik. Sementara wanita akan meninggalkan suaminya demi pria yang lebih mapan. Padahal, bukan itu alasan sebenarnya seseorang berselingkuh.

Seseorang bisa selingkuh karena kondisi otaknya. Pasalnya, perselingkuhan, kesehatan otak, dan kondisi mental seseorang memiliki hubungan yang saling berkesinambungan. Melansir siaran pers STRESS MANAGEMENT INDONESIA, berikut alasan mengapa seseorang berselingkuh.

Kecanduan Euforia Cinta

Pengalaman jatuh cinta dan tergila-gila dengan seseorang tidak bertahan selamanya. Ahli saraf menemukan bahwa setelah 6 bulan hingga 2 tahun, rasa cinta yang menggebu-gebu berubah menjadi cinta dan komitmen yang lebih dalam atau keputusan untuk berpisah dan melepaskan diri.

Banyak terapis pasangan mengatakan bahwa perselingkuhan terjadi karena orang salah mengira kurangnya intensitas dan euforia sebagai tanda mereka telah putus cinta. Kurangnya euforia ini dapat mendorong seseorang untuk mencari pasangan lain untuk mencoba menciptakan kembali intensitas cinta yang tinggi.

Kehilangan Sirkuit Kontrol Diri

Sirkuit kontrol diri adalah sistem penyeimbang antara bagian otak limbik yang memotivasi untuk mencari aktivitas yang menyenangkan dan bagian otak korteks prefrontal (PFC) yang membuat seseorang berpikir dua kali sebelum terlibat dalam perilaku berisiko, seperti perselingkuhan.

Ketika sirkuit kontrol diri seimbang, kontrol impuls memadai menghentikan seseorang dari berselingkuh. Namun, ketika aktivitas PFC rendah, terjadi ketidakseimbangan yang menyebabkan seseorang menyerah pada keinginan impulsif tanpa memikirkan konsekuensinya.

Faktor Testosteron

Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa pria dengan kadar testosteron tinggi lebih mungkin melakukan perselingkuhan daripada pria dengan kadar testosteron yang lebih rendah. Testosteron terlibat dalam suasana hati, motivasi, dan seksualitas.

Otak yang Tidak Setia Itu Berbeda

Studi pencitraan otak telah menemukan bahwa otak seseorang yang setia berbeda dari yang selingkuh. Ketika seseorang melihat gambar romantis , aktivasi otak berbeda antara yang setia dan tidak setia. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang setia menunjukkan lebih banyak aktivitas saraf terkait hadiah saat melihat gambar romantis dibandingkan dengan orang yang tidak setia.

Populer video

Berita lainnya