Celebrithink.com – Banyak perubahan yang terjadi ketika memasuki usia remaja. Perubahan tersebut disebabkan oleh perubahan hormon, termasuk timbulnya masalah kulit. Sebenarnya masalah kulit adalah hal yang umum dirasakan para remaja. Meski begitu, hal ini dapat membuat mereka merasa malu dan tidak percaya diri. Melansir laman klikdokter, Berikut beberapa jenis masalah kulit remaja yang perlu diketahui.
Jerawat
Jerawat menjadi masalah kulit yang umumnya dialami para remaja. Biasanya jerawat muncul di wajah, leher, punggung, dada, dan bahu. Namun, area yang paling umum dihinggapi adalah pipi dan dahi.
Di masa pubertas, peningkatan hormon seks (androgen) membuat kelenjar minyak di wajah menjadi lebih aktif, sehingga menghasilkan sebum terlalu banyak. Sebum berlebih itu yang membuat pori-pori mudah tersumbat. Terlebih dengan menempelnya debu, kotoran, dan bahkan bakteri, akan menimbulkan reaksi peradangan pada kulit yang kemudian menjadi jerawat.
Kulit berminyak
Seperti dijelaskan sebelumnya, kulit berminyak saat remaja terjadi karena peningkatan hormon seks. Tapi, bukan berarti memiliki kulit berminyak akan pasti berjerawat, ya.
Remaja yang kulitnya berminyak dan tidak berjerawat bisa mengurangi kelebihan produksi minyaknya untuk sementara waktu dengan berbagai produk perawatan kulit. Namun, untuk perawatan yang lebih permanen, biasanya diperlukan penanganan oleh dokter kulit.
Kulit kusam
Ada banyak penyebab kulit wajah menjadi kusam, misalnya kondisi kulit yang kering dan dehidrasi, menumpuknya sel kulit mati karena jarang melakukan pembersihan wajah, serta paparan asap rokok dan sinar matahari yang berlebihan.
Mengatasi kulit kusam bisa dengan membersihkan wajah secara rutin untuk mengangkat sel-sel kulit mati di wajah. Anda juga bisa menggunakan setum yang berfungsi untuk mencerahkan dan menghidrasi.
Keringat berlebih
Remaja biasanya menunjukkan tanda-tanda keringat berlebih di telapak tangan, telapak kaki, di kulit kepala, di bawah lengan, atau bahkan wajah. Guna mengatasinya, coba pakai deodoran daripada parfum. Deodoran akan mengurangi keringat dan membuat Anda tetap wangi dan segar.
Selain itu, mandi dua kali sehari dengan sabun yang melembapkan kulit juga bisa membantu mengurangi produksi keringat yang berlebih.
Strech mark
Perubahan fisik yang signifikan saat pubertas akibat dari peningkatan hormon membuat peregangan pada kulit yang terlalu banyak, sehingga timbullah garis putih seperti bekas luka, atau yang dikenal dengan strech mark.
Biasanya stretch marks muncul pada bagian lengan, perut, pinggul, dan paha. Meski tak bisa hilang sepenuhnya, Anda bisa menggunakan krim retinoid yang membantu membangun kembali kolagen di kulit, sehingga dapat menyamarkan stretch marks.
Rambut tumbuh berlebih pada tubuh
Perubahan hormon dapat menyebabkan pertumbuhan rambut yang berlebihan pada beberapa remaja. Namun sayangnya, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mencegah pertumbuhan rambut di seluruh tubuh.
Nah, ada metode yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, yaitu metode pencabutan rambut yang aman di rumah. Selain itu, cara waxing menggunakan epilator atau krim penghilang rambut juga bisa diandalkan.
Eksim
Kondisi ini biasanya sudah terjadi sejak masih anak-anak. Kambuhnya eksim dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya akibat penggunaan produk perawatan yang baru.
Untuk menghindari kekambuhan eksim, Anda disarankan menggunakan produk-produk yang memang diformulasikan untuk kulit yang sensitif. Gunakan pelembap sebelum beraktivitas, ini berguna untuk mencegah kulit kering dan iritasi pada kulit.
Sunburn
Biasanya, ini terjadi pada remaja yang sering beraktivitas di luar ruangan, dan tidak mengenakan pelindung dari paparan matahari. Kulit yang terbakar sinar matahari dapat terasa nyeri hingga berujung kulit yang mengelupas.