Setelah Rey Utami bebas, kali ini giliran Galih Ginanjar dan Pablo Benua yang pada 30 Desember 2020 kemarin mendapatkan bebas bersyarat dari Rutan Cipinang, Jakarta Timur. Keduanya mendapat potongan masa hukuman asimilasi dan remisi pandemi Covid-19.
“Galih Ginanjar dan Pablo Benua dikeluarkan dari Rutan Cipinang Jakarta, pada hari Rabu, 30 Desember 2020,” ucap Kabag Humas dan Protokol Ditjen PAS Kemenkum HAM, Rika Aprianti, Kamis (31/12).
“Dan mulai menjalankan asimilasi di rumah berdasarkan Permenkumham No 10 tahun 2020 tentang syarat pemberian asimilasi dan hak integrasi bagi narapidana dan anak dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyebaran Covid-19,” katanya menambahkan.
Selain itu, upaya banding yang dilakukan sudah diputus oleh Mahkamah Agung dengan Putusan MA No 4554 K/Pid.Sus/2020 terhadap Galih Ginanjar dan Pablo Putra Benua. Kemudian dieksekusi oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan beserta Putusan Pengadilan Negeri Bekasi No 506/Pid.Sus/2020/PN.Bks pada 23 Desember 2020.
“Setelah dicek kelengkapan berkas dan keabsahan data, dua narapidana atas nama Galih Ginanjar dan Pablo Putra Benua telah memenuhi syarat administratif dan substantif untuk mendapatkan remisi. Kemudian diusulkan remisi susulan melalui SDP (RK Idul Fitri 2020 dan RU 2020) melalui SDP tanggal 25 Desember 2020,” ujarnya.
“Galih Ginanjar dan Pablo Benua berada dalam pembimbingan dan pengawasan Balai Pemasyarakatan Jakarta Timur sampai dengan tanggal bebas murni,” pungkasnya.