Makan Gratis vs Nyawa Rakyat? Suara Ibu Yogyakarta Minta Anggaran MBG Dialihkan untuk Bantu Warga Sumatra

Pic by Celebrithink

Celebrithink.com – Ada yang lagi panas nih di Bundaran UGM. Bukan soal gosip artis, tapi soal suara hati para ibu yang tergabung dalam Suara Ibu Indonesia Yogyakarta. Mereka baru saja menggelar aksi “Kenduri & Doa Untuk Indonesia” pada Senin (22/12/2025) sebagai protes keras terhadap kebijakan pemerintah saat ini.

Inti masalahnya simpel tapi bikin ngeri: Anggaran penanganan bencana kita lagi ‘kritis’, padahal bencana di Sumatra dan Aceh lagi parah-parahnya! Anggaran BNPB Terendah dalam 15 Tahun? Kok Bisa?

Para ibu ini spill data yang bikin kita mikir keras. Di tengah ambisi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang anggarannya tembus lebih dari Rp1 Triliun per hari, anggaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) justru terjun bebas!

Sebelum adanya ‘efisiensi’ ala pemerintah Prabowo-Gibran, anggaran BNPB ada di angka Rp1,4 Triliun. Sekarang? Tak sampai Rp500 Miliar! Ini adalah angka terendah dalam 15 tahun terakhir. Padahal, BMKG juga kena ‘sunat’ anggarannya. Bayangin, kita tinggal di negara Ring of Fire tapi dana buat mitigasi bencananya malah dipangkas habis-habisan demi program makan-makan. Vibes-nya jadi kayak lebih mending kenyang tapi kalau ada banjir nggak ada yang bantu? Duh!

Sumatra Lagi Berduka, Tapi Status Bencana Nasional Belum Turun?

Dampak dari ‘cekaknya’ anggaran ini kerasa banget di lapangan. Penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat lambat banget. Data per Desember 2025 menyebutkan lebih dari 1.000 orang meninggal dunia dan 500.000 jiwa masih mengungsi.

Tapi anehnya, pemerintah belum juga menetapkan status Bencana Nasional. Kesannya kayak skala bencana ini dianggap sepele. Suara Ibu Indonesia menegaskan kalau ini bukan cuma soal alam, tapi akumulasi dari dosa ekologis: hutan dikeruk buat sawit dan tambang, daerah aliran sungai rusak, akhirnya hujan dikit langsung banjir bandang.

5 Tuntutan Keras Suara Ibu Indonesia Yogyakarta

Karena sudah gemas, para ibu di Jogja ini menyampaikan tuntutan yang nggak main-main:

1.Segera tetapkan status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatra.

2.Usut dan tidak tegas pelaku kejahatan ekologis (korporasi perusak hutan) yang berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan dan bencana.

3. Moratorium program Makan Bergizi Gratis (MBG)! Alihkan duitnya buat memperkuat mitigasi bencana. Nyawa warga lebih penting dari sekadar menu makan!

4. Menjamin kebebadan berpendapat sesuai konstitusi, stop intimidasi aktivis dan jurnalis yang lagi kerja di lokasi bencana.

5. Prioritaskan kelompok rentan (perempuan, anak, lansia, dan disabilitas) dalam penanganan bencana.

Aksi di Bundaran UGM ini adalah pengingat buat kita semua kalau kebijakan pembangunan yang eksploitatif itu nyata dampaknya. Negara nggak boleh absen saat rakyatnya lagi tenggelam.

Populer video

Berita lainnya