Celebrithink.com – Teknologi kecerdasan buatan (AI) diprediksi akan membawa perubahan signifikan terhadap dunia kerja pada 2030. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh World Economic Forum (WEF), sekitar 41 persen perusahaan besar di seluruh dunia berencana untuk mengurangi jumlah pekerja mereka akibat pengaruh AI. Hal ini menunjukkan betapa cepatnya teknologi berkembang dan mengubah dinamika pasar kerja global.
Dampak AI terhadap Pekerja di 2030
Hasil survei WEF yang dirilis pada 8 Januari 2025 mengungkapkan fakta mengejutkan: hampir separuh perusahaan di dunia akan melakukan pemangkasan jumlah tenaga kerja mereka menjelang tahun 2030. Ini disebabkan oleh semakin berkembangnya kecerdasan buatan yang dapat menggantikan beberapa tugas manusia. Perusahaan-perusahaan besar yang memiliki lebih dari 500 pekerja berpartisipasi dalam survei ini, yang dilakukan dari Mei hingga September 2024.
Menurut laporan ‘Future of Job Report 2025’, tren pemangkasan pekerja ini tidak hanya terjadi di sektor teknologi, tetapi juga akan meluas ke berbagai industri lainnya. Penggunaan AI dalam pekerjaan-pekerjaan administratif, seperti sekretaris dan petugas layanan pos, akan semakin mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manusia.
Adaptasi Perusahaan untuk Menghadapi AI
Di sisi lain, perusahaan juga merencanakan pelatihan kembali bagi karyawan yang ada. Survei menunjukkan bahwa 77 persen perusahaan berencana untuk meningkatkan keterampilan pekerja mereka agar dapat bekerja lebih efektif dengan AI antara tahun 2025 hingga 2030. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan dan penggunaan AI akan semakin dibutuhkan.
Selain itu, perusahaan akan lebih fokus untuk merekrut individu dengan kemampuan merancang alat dan aplikasi AI. Hal ini menandakan bahwa meskipun beberapa pekerjaan akan hilang, banyak pekerjaan baru dengan spesialisasi AI yang akan bermunculan. Seiring dengan perkembangan teknologi ini, keterampilan manusia yang berfokus pada kreativitas dan pemecahan masalah akan semakin dihargai.
AI: Kolaborasi Manusia dan Mesin
Beberapa pihak optimis bahwa AI dapat menjadi alat untuk meningkatkan keterampilan manusia, bukan hanya menggantikan pekerjaan manusia. Kolaborasi antara manusia dan mesin dapat menciptakan peluang baru, terutama dalam sektor-sektor yang membutuhkan pemikiran kritis dan interaksi sosial. Dampak utama AI pada dunia kerja bukanlah penggantian pekerja, melainkan peningkatan keterampilan pekerja agar dapat beradaptasi dengan teknologi.
Dengan kemajuan pesat teknologi AI, dunia kerja akan mengalami transformasi besar menjelang 2030. Meskipun sejumlah pekerjaan akan hilang, banyak juga pekerjaan baru yang akan muncul, terutama yang berkaitan dengan pengembangan AI. Adaptasi terhadap keterampilan baru dan kolaborasi manusia dengan teknologi akan menjadi kunci untuk menghadapi perubahan ini.