Konflik Suriah: Bentrokan Pasukan Pro-Turki dan SDF

by kumparan

Celebrithink.com – Bentrokan sengit konflik suriah antara pasukan yang didukung Turki dan militan Kurdi di Manbij, Suriah Utara, terjadi pada Kamis (9/1). Peristiwa ini menewaskan sedikitnya 37 orang, termasuk warga sipil. Situasi ini menjadi sorotan global, mengingat dampaknya pada stabilitas kawasan.

Korban dan Dampak Konflik

Sebagian besar korban adalah pejuang dari pasukan pro-Turki, enam di antaranya anggota Pasukan Demokratik Suriah (SDF), dan lima lainnya warga sipil. Konflik ini juga melibatkan serangan udara oleh militer Turki. Menurut Syrian Observatory for Human Rights, sejak Desember lalu, lebih dari 320 orang telah tewas akibat pertempuran di wilayah ini.

Eskalasi Ketegangan

Amerika Serikat berupaya keras meredakan konflik di kawasan. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menekankan bahwa Turki memiliki kekhawatiran terhadap keberadaan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Suriah. Namun, ia memperingatkan agar konflik tidak semakin meluas, mengingat dampaknya yang berpotensi memburuk.

“Konflik ini harus dihindari demi stabilitas regional,” ujar Blinken dalam konferensi persnya.

Di sisi lain, Turki menganggap Unit Perlindungan Rakyat (YPG), komponen utama SDF, memiliki hubungan erat dengan PKK. Bagi Turki, AS, dan Uni Eropa, PKK adalah organisasi teroris. Hal ini menjadi alasan utama di balik tekanan militer Turki di wilayah tersebut.

Konteks Historis Konflik

Wilayah yang dikuasai Kurdi di Suriah utara telah menikmati otonomi sejak perang saudara pecah pada 2011. Namun, sejak 2016, Turki melancarkan berbagai operasi militer yang menargetkan daerah ini.

SDF, sebagai sekutu utama AS dalam melawan ISIS, memainkan peran besar dalam menghancurkan kekuatan kelompok jihadis tersebut. Pada 2019, mereka berhasil menguasai wilayah terakhir yang sebelumnya dikuasai ISIS. Meski demikian, hubungan mereka dengan YPG tetap menjadi sumber ketegangan utama dengan Turki.

Seruan untuk Dialog dan Perdamaian

SDF telah meminta pemerintah Suriah untuk ikut campur guna menghentikan pertempuran. Mereka juga menegaskan tujuan utama mereka adalah mempertahankan persatuan wilayah Suriah. Namun, langkah ini menghadapi tantangan besar di tengah ketegangan geopolitik yang terus meningkat.

Konflik ini menunjukkan bahwa ketegangan di Suriah masih jauh dari selesai. Solusi jangka panjang membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk Amerika Serikat, Turki, dan pemerintah Suriah.

Populer video

Berita lainnya