Aktor Vino G. Bastian mengungkapkan bahwa menjadi seorang ayah telah mengubah pandangannya dalam memilih peran, khususnya yang melibatkan adegan dewasa seperti ciuman. Kini, ia lebih selektif untuk menjaga citra dirinya sebagai panutan bagi putrinya.
“Setelah menikah dan memiliki anak perempuan, saya mulai berpikir ulang tentang peran yang saya ambil. Saya harus lebih bijaksana dalam menentukan pilihan,” ujar Vino dalam podcast Goyang Lidah pada Jumat (13/12).
Vino mengaku, meski tidak ada aturan khusus yang ia sepakati dengan sang istri, Marsha Timothy, keputusan ini lahir dari keinginannya untuk menjadi contoh yang baik bagi anaknya. Ia merasa perlu menjaga citra dirinya, terutama ketika anaknya kelak menonton film-film yang ia bintangi.
“Saya ingin anak saya atau teman-temannya melihat bahwa saya memilih peran dengan penuh pertimbangan. Ini bukan hanya tentang karier, tetapi juga nilai-nilai yang saya bawa dalam keluarga,” tambahnya.
Sebagai seorang aktor, Vino menyadari pentingnya mempertimbangkan dampak dari setiap peran yang ia lakoni, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga keluarganya. Ia menekankan bahwa budaya dan nilai-nilai Timur memegang peranan penting dalam keputusannya.
“Kita hidup di budaya Timur, dan bagi saya, nilai-nilai itu sangat berharga. Jadi, kalau ada adegan yang bisa dihindari, saya lebih memilih untuk membicarakannya agar tetap menjaga pesan cerita tanpa harus berlebihan,” jelasnya.
Perubahan ini tercermin dalam film-film yang ia bintangi belakangan, seperti Warkop DKI Reborn, Buya Hamka, dan Miracle in Cell No. 7. Vino merasa bangga bisa memilih proyek yang lebih ramah keluarga dan sesuai dengan nilai-nilai yang ia anut.
Keputusannya mendapat banyak dukungan dari para penggemarnya. Vino pun berharap perubahan ini membawa keberkahan untuk keluarganya. “Saya hanya minta doa yang terbaik. Tidak ada yang tahu masa depan, tapi yang penting kita menjalani semuanya dengan bijaksana,” pungkasnya.
