Perseteruan antara pedangdut Anisa Bahar dan putrinya, Juwita, sempat menjadi sorotan publik. Konflik ini bermula dari ketidaksetujuan Anisa terhadap hubungan Juwita dengan Deddy Khoe, yang kini telah menjadi suaminya. Ketegangan tersebut bahkan membuat Anisa menyatakan bahwa ia tak lagi menganggap Juwita sebagai anak jika tetap melanjutkan hubungan dengan Deddy.
Namun, seiring waktu, Anisa dan Juwita memilih untuk berdamai. Anisa mengakui bahwa dirinya bersikap egois dalam menghadapi permasalahan tersebut. “Aku akhirnya sadar, sebagai orang tua nggak boleh egois dengan pemikiran sendiri,” ujar Anisa dalam wawancara di kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo.
Anisa menjelaskan bahwa ketidaksetujuannya pada awalnya didasarkan pada pandangan negatif terhadap Deddy Khoe, yang merupakan temannya sendiri. “Aku tahu masa lalu Deddy dan kenakalannya. Wajar kalau aku nggak setuju,” lanjutnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, kekhawatiran Anisa tidak terbukti. Deddy Khoe menunjukkan perubahan positif dalam hidupnya setelah menikah dengan Juwita. “Ternyata, semua orang punya masa lalu dan bisa berubah. Dia berubah jadi orang yang baik dan nggak pernah melakukan hal-hal buruk,” ungkap Anisa.
Keputusan Anisa untuk berdamai dipicu oleh rasa sedih yang mendalam karena tidak diundang ke pernikahan Juwita dan Deddy. Momen itu membuatnya menyadari pentingnya hubungan ibu dan anak. Dengan bantuan pengacara, Anisa berhasil bertemu Juwita untuk mediasi, yang akhirnya membawa mereka pada titik damai. “Aku minta bantuan pengacara untuk mediasi. Setelah itu, Juwi dan suaminya datang menemuiku,” tuturnya.
Anisa juga menyampaikan pelajaran penting dari perseteruan ini. Ia menyadari bahwa pendekatan yang terlalu keras hanya akan menjauhkan anak dari orang tua. “Semakin kita keras, anak malah makin jauh. Aku benar-benar merasakan itu,” katanya.
Kini, hubungan Anisa dan Juwita telah kembali harmonis. Ini menjadi bukti bahwa kehangatan keluarga dapat dipulihkan dengan hati yang terbuka dan sikap saling pengertian.