Nama Gus Miftah kembali menjadi sorotan publik. Setelah kontroversi terkait pedagang es teh, kini beredar video lawas yang menampilkan candaan tidak pantas terhadap seniman senior, Yati Pesek. Video tersebut diambil sekitar dua tahun lalu dan viral kembali di media sosial.
Dalam video itu, Gus Miftah dan Yati Pesek tampil bersama di sebuah panggung acara. Saat memperkenalkan Yati Pesek, Gus Miftah melontarkan candaan yang dianggap merendahkan. Ia mengatakan dalam bahasa Jawa, “Ini tadi lagunya berjudul Bajing Loncat. Bajingannya saya ajak naik.” Candaan ini disampaikan di depan banyak orang dan langsung memicu perbincangan.
Tidak berhenti di situ, Gus Miftah melanjutkan dengan komentar lain yang lebih menyakitkan. Ia menyebut, “Saya bersyukur Bude Yati jelek, makanya jadi sinden. Kalau cantik jadi pekerja malam.” Kalimat ini dianggap tidak pantas dan membuat banyak orang, termasuk Yati Pesek, merasa tersinggung.
Aktor dan presenter Erick Estrada, yang memiliki hubungan dekat dengan Yati Pesek, turut angkat bicara. Melalui video yang diunggah di Instagram, Erick mengungkapkan kekecewaannya atas candaan Gus Miftah. Erick menganggap Yati sebagai sosok ibu, sehingga ia merasa sakit hati mendengar hal tersebut.
Dalam video itu, Erick memperdengarkan voice note dari Yati Pesek yang mengungkap perasaannya. Yati mengaku sangat tersakiti oleh ucapan Gus Miftah. “Aku cuma diam saja, meski hatiku sakit sekali. Dari kecil sampai tua jadi seniman, aku diajarkan budi pekerti. Tapi kenapa aku disebut seperti itu? Salahku apa?” ujar Yati dengan nada sedih. Yati juga mengungkapkan bahwa selama ini ia memilih diam terkait kejadian itu. Namun, video tersebut mendadak tersebar luas dan menjadi viral. Ia hanya berharap semua pihak bisa belajar dari kejadian ini.
Kontroversi ini memicu reaksi beragam dari masyarakat. Banyak yang mengecam candaan Gus Miftah sebagai bentuk penghinaan terhadap seniman senior. Hingga kini, Gus Miftah belum memberikan klarifikasi atau permintaan maaf terkait kejadian tersebut. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa candaan di ruang publik harus tetap menghormati etika dan perasaan orang lain, terutama terhadap sosok yang lebih tua dan berjasa di bidang seni seperti Yati Pesek.