Persis Solo, klub Liga 1 2024-2025, resmi mengambil langkah besar setelah desakan dari suporter. Langkah ini menyusul performa buruk yang membuat para pendukung geram. Musim ini, Persis hanya mampu meraih dua kemenangan dari 12 pertandingan. Dengan koleksi delapan poin, mereka terpuruk di zona degradasi. Kondisi tersebut memicu demonstrasi suporter di Stadion Manahan, Surakarta, Selasa (3/12/2024) malam.
Perwakilan suporter, Beto, menyebut masalah Persis tidak hanya di lapangan, tetapi juga di manajemen. Menurutnya, ada ketidakharmonisan yang dipicu oleh beberapa individu di dalam klub. “Ketidakharmonisan di tim ini disebabkan oleh Yogie Nugraha, yang sebelumnya juga bermasalah di Bali United,” kata Beto. Ia juga menyoroti Chairul Basalamah (manajer tim) dan Arizal Perdana Putra (direktur bisnis) yang dinilai gagal menjalankan peran mereka.
Beto menambahkan, absennya transparansi manajemen semakin memperburuk situasi. Ia menyinggung peran Chairul yang datang dan pergi tanpa penjelasan, dianggap tidak menghormati tim. Menanggapi tekanan ini, manajemen Persis akhirnya mengambil tindakan tegas. Pada Rabu (4/12/2024), klub mengumumkan bahwa Chairul Basalamah dan Arizal Perdana Putra resmi dicopot dari jabatan mereka.
“Persis Solo memutuskan Chairul Basalamah dan Arizal Perdana Putra tidak lagi menjabat sebagai manajer dan direktur bisnis. Semua tanggung jawab yang berkaitan dengan tim dan aktivitas bisnis di PT Persis Solo Saestu dibebaskan dari mereka,” tulis pernyataan resmi klub. Manajemen juga menegaskan komitmen untuk segera memperbaiki situasi tim. Perubahan pada staf pelatih dan komposisi tim akan diumumkan setelah proses internal selesai.
“Keputusan-keputusan terkait perbaikan tim sedang diproses dengan mempertimbangkan masukan dari suporter. Kami akan segera memberikan informasi terbaru begitu administrasi selesai,” tulis mereka. Langkah ini menjadi bukti bahwa suara suporter berpengaruh besar terhadap kebijakan klub. Kini, Persis diharapkan mampu bangkit dan memperbaiki performanya di sisa musim.