PLN memasukkan program listrik desa sebagai agenda prioritas pada tahun 2025. Upaya ini sejalan dengan empat program strategis lainnya yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025. Langkah ini juga mendukung visi jangka panjang PLN untuk periode 2025–2045, yang meliputi pilar ekonomi hijau, infrastruktur berstandar dunia, digitalisasi inovatif, dan kepemimpinan yang inklusif secara sosial.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, memaparkan bahwa target penjualan listrik pada 2025 diproyeksikan mencapai 327,7 TWh. Angka ini mencerminkan peningkatan sebesar 6,7 persen atau 20,47 TWh dibandingkan perkiraan penjualan tahun 2024. Dalam rapat dengar pendapat di DPR pada 2 Desember 2024, Darmawan menegaskan bahwa PLN berkomitmen melistriki pelosok negeri demi mewujudkan keadilan sosial.
Melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun, PLN menargetkan melistriki 1.092 desa di 35 provinsi dengan tambahan 85 ribu pelanggan baru pada tahun 2025. Dalam pelaksanaannya, PLN telah menyusun Road Map Listrik Desa dengan melibatkan Forkopimda dan para pemangku kepentingan terkait untuk memastikan implementasi berjalan lancar.
Hingga Oktober 2024, laba bersih PLN mencapai Rp 50,1 triliun, naik signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 40 triliun. EBITDA perusahaan turut tumbuh menjadi Rp 94,7 triliun, sedangkan arus kas operasional meningkat menjadi Rp 32,3 triliun dari sebelumnya Rp 18,1 triliun.
PLN optimis mampu menyelesaikan amanah besar ini, menghadirkan listrik hingga pelosok Indonesia sambil terus mendukung pertumbuhan berkelanjutan di seluruh aspek kehidupan masyarakat.