Sean ‘Diddy’ Combs telah mencoba menghubungi calon saksi dan berusaha memengaruhi opini publik dari penjara dengan tujuan memengaruhi calon juri untuk persidangan perdagangan seks yang akan datang.
Jaksa penuntut menulis bahwa peninjauan panggilan penjara yang direkam oleh Combs menunjukkan bahwa ia telah meminta anggota keluarga untuk menghubungi calon korban dan saksi dan telah mendesak mereka untuk membuat “narasi” untuk memengaruhi juri. Mereka mengatakan ia juga telah mendorong strategi untuk memengaruhi opini publik.
“Terdakwa telah menunjukkan berulang kali — bahkan saat dalam tahanan — bahwa ia akan secara mencolok dan berulang kali mengabaikan aturan untuk memengaruhi hasil kasusnya secara tidak benar. Terdakwa telah menunjukkan, dengan kata lain, bahwa ia tidak dapat dipercaya untuk mematuhi peraturan atau ketentuan,” tulis jaksa dalam pernyataan yang berisi penyuntingan.
Kasus Sean ‘Diddy’ Combs menyoroti upaya seorang tokoh publik yang kuat untuk menghindari proses hukum yang tengah dihadapinya. Diduga, Combs telah melakukan berbagai tindakan untuk memengaruhi kesaksian saksi, memanipulasi opini publik, dan secara keseluruhan menghalangi keadilan.
Tindakan yang Diduga Dilakukan Combs:
- Mempengaruhi Saksi: Combs diduga menghubungi calon saksi dan meminta mereka untuk memberikan kesaksian yang menguntungkan baginya.
- Memanipulasi Opini Publik: Melalui kampanye media sosial dan upaya lainnya, Combs mencoba membentuk opini publik yang lebih positif tentang dirinya.
- Menerbitkan Informasi yang Menyesatkan: Combs diduga berencana untuk menyebarkan informasi yang salah untuk membela diri.
Tindakan Combs memiliki implikasi hukum dan etika yang serius:
- Penghalang Keadilan: Upaya Combs untuk memengaruhi saksi dan memanipulasi proses hukum merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip keadilan.
- Pelanggaran Hak Korban: Tindakan Combs dapat mengintimidasi korban dan menghambat mereka untuk memberikan kesaksian yang jujur.
- Etika Profesi Hukum: Pengacara Combs juga dapat menghadapi sanksi jika terbukti terlibat dalam upaya untuk menghalangi keadilan.
“Upaya terdakwa untuk menghalangi integritas persidangan ini juga mencakup upaya tanpa henti untuk menghubungi saksi potensial, termasuk korban pelecehannya yang dapat memberikan kesaksian yang kuat terhadapnya,” tulis jaksa.