Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan mengalami koreksi pada perdagangan hari ini. Hal ini disampaikan oleh Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman. Ia menjelaskan bahwa penyebab koreksi ini adalah keluarnya aliran modal asing, terutama pada saham bank-bank besar. Selain itu, pasar juga menunggu pengumuman data inflasi Amerika Serikat yang dijadwalkan keluar pertengahan minggu ini.
Fanny memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini akan berada di level support antara 7.200 hingga 7.250. Untuk level resistannya, diperkirakan berada di rentang 7.320 hingga 7.380. Pasar saham global juga menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Pada akhir pekan sebelumnya, IHSG ditutup naik 0,6 persen meskipun ada net sell asing sebesar Rp2,21 triliun. Saham-saham yang paling banyak dijual oleh investor asing adalah saham perbankan seperti BBCA, BMRI, BBRI, dan BBNI.
Aksi jual besar-besaran oleh investor asing dipengaruhi oleh terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS. Keputusan ini turut mempengaruhi bursa saham Asia-Pasifik. Bursa saham Amerika Serikat sendiri ditutup menguat pada hari Jumat. Indeks-indeks Wall Street, seperti Dow Jones (DJIA) yang naik 0,59 persen, S&P 500 yang menguat 0,38 persen, dan Nasdaq Composite yang naik 0,09 persen, mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa.
Bursa saham Asia Pasifik bergerak bervariasi pada akhir pekan lalu, didorong oleh pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Selain itu, pasar juga memantau kemungkinan pengumuman stimulus fiskal dari Tiongkok untuk mendukung perekonomiannya. Beberapa bursa saham di kawasan Asia, seperti Nikkei 225 Jepang dan ASX 200 Australia, menunjukkan kenaikan. Namun, bursa saham Korea Selatan (Kospi) dan Hong Kong (Hang Seng) justru mengalami penurunan.
Secara keseluruhan, kondisi pasar saham saat ini mencerminkan ketidakpastian global yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG dalam waktu dekat. Namun, investor tetap diharapkan waspada terhadap perkembangan lebih lanjut, terutama terkait dengan keputusan ekonomi dari Amerika Serikat dan Tiongkok yang dapat mempengaruhi aliran modal dan sentimen pasar.
Indeks-indeks di pasar saham global pun menjadi faktor yang menentukan arah IHSG dalam beberapa waktu mendatang. Oleh karena itu, investor disarankan untuk memantau perkembangan pasar dengan seksama agar dapat membuat keputusan yang tepat.