Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan tiga dampak yang akan timbul akibat kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Presiden AS 2024. Menurut Perry, dinamika politik global berpotensi mempengaruhi negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dalam rapat dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Perry menekankan bahwa dampak kemenangan Trump akan terasa hingga negara berkembang.
Pertama, Perry memperkirakan akan ada tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Kemenangan Trump dapat mempengaruhi stabilitas mata uang Indonesia, mengingat dampak dari kebijakan ekonomi AS yang berpotensi mempengaruhi pasar global. “Kita melihat perkembangan pemilu AS, di mana Trump unggul, dan prediksi pasar memperkirakan dampaknya,” jelas Perry.
Kedua, Perry juga mengingatkan adanya potensi tekanan terhadap arus modal. Kemenangan Trump dapat mengubah pola investasi global dan mempengaruhi arus modal yang masuk ke Indonesia. Selain itu, ia juga mengingatkan kemungkinan terjadinya ketidakpastian pasar keuangan, yang bisa memengaruhi kestabilan ekonomi Indonesia.
Perry menyebutkan bahwa BI terus memonitor dan mengantisipasi kemungkinan dampak negatif dari situasi tersebut. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah tingkat suku bunga The Fed (Fed Funds Rate/FFR) yang diperkirakan tetap tinggi. Hal ini dapat membuat dolar AS semakin kuat dan berpotensi memengaruhi daya saing ekonomi Indonesia.
“BI terus menyampaikan komitmennya untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Perry. Ia menambahkan bahwa BI akan bekerja sama erat dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk menghadapi tantangan ekonomi yang mungkin timbul.
Kemenangan Trump ini juga berpotensi memperpanjang ketegangan dalam perang dagang, yang dapat berdampak pada ekonomi Indonesia. Perry menegaskan bahwa BI harus merespons dengan hati-hati dan tetap menjaga stabilitas dalam menghadapi perubahan yang terjadi di pasar global.
Pada Pemilu AS 2024, Trump meraih lebih dari 70 juta suara populer dan 277 suara elektoral, mengalahkan Kamala Harris yang hanya memperoleh 65 juta suara populer dan 224 suara elektoral. Meskipun kalah dalam jumlah suara populer, Trump berhasil menang dengan meraih lebih dari 270 suara elektoral, yang menjadi ambang batas kemenangan dalam sistem Pilpres AS.
Dengan hasil ini, Perry Warjiyo mengingatkan bahwa dampak dari kebijakan yang akan diterapkan Trump dapat memengaruhi ekonomi Indonesia, sehingga penting untuk tetap waspada terhadap perkembangan situasi global yang berpotensi mengubah kondisi ekonomi domestik.