Pada tanggal 1 November, Hello Kitty merayakan ulang tahunnya yang ke-50, menandai setengah abad keberadaan karakter yang telah menjadikan dirinya ikon budaya pop global. Diciptakan oleh Sanrio, Hello Kitty bukanlah seekor kucing, melainkan seorang gadis kecil dari London.
Desainnya yang sederhana dengan karakteristik ‘kawaii’ telah menjadikannya produk yang sangat laris, menghiasi berbagai barang mulai dari aksesori hingga peralatan rumah tangga. Daya tarik Hello Kitty terletak pada kemampuannya untuk menghadirkan rasa nostalgia dan kebahagiaan.
Banyak penggemar seperti Helen, yang telah mengoleksi barang-barang bertema Hello Kitty sejak tahun 1970-an, merasa terhubung secara emosional dengan karakter ini. Koleksi boneka dan merchandise langka miliknya mencerminkan kecintaan yang mendalam terhadap karakter tersebut. Para ahli memprediksi bahwa popularitas Hello Kitty akan terus berlanjut, menjadikannya mesin pencetak uang yang abadi di industri hiburan dan mode.
Hello Kitty, yang awalnya merupakan ilustrasi pada dompet koin vinil, telah berkembang menjadi salah satu ikon budaya pop terbesar di dunia. Sejak kemunculannya, logo tersebut telah muncul pada puluhan ribu produk, baik resmi maupun tidak resmi, yang meliputi kolaborasi dengan merek-merek ternama seperti Adidas dan Balenciaga.
Fenomena Hello Kitty terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan Warner Bros saat ini memproduksi film terkait dan rencana pembukaan taman hiburan baru di pulau Hainan, Tiongkok, tahun depan. Dalam konteks ini, saham Sanrio, perusahaan induk Hello Kitty, telah melonjak lebih dari tujuh kali lipat, menjadikan kapitalisasi pasarnya mencapai lebih dari satu triliun yen (sekitar 6,8 miliar USD) sejak CEO muda, Tomokuni Tsuji, mengambil alih kepemimpinan pada tahun 2020.
Christine R Yano dari Universitas Hawaii mencatat pentingnya elemen-elemen lembut dan berwarna merah muda dalam kehidupan modern yang penuh tantangan, menyiratkan bahwa Hello Kitty mungkin lebih dibutuhkan sekarang daripada sebelumnya.
Beberapa feminis berargumen bahwa karakter Hello Kitty, yang tidak memiliki mulut, melambangkan ketidakberdayaan perempuan. Namun, Yano berpendapat bahwa ketidakhadiran mulutnya justru memberi Hello Kitty jangkauan ekspresi yang lebih luas. Hal ini menyiratkan bahwa tanpa ekspresi verbal, Hello Kitty dapat mengkomunikasikan beragam perasaan dan emosi melalui desain dan konteks.
Karakter ikonik ini telah menarik perhatian banyak penggemar terkenal seperti Lady Gaga, Nicki Minaj, dan Katy Perry, serta mendapatkan pengakuan dari kalangan bangsawan, termasuk penghargaan ucapan selamat ulang tahun dari Raja Charles Inggris. Akun TikTok resmi Hello Kitty, dengan biodata “CEO supercute”, telah menghasilkan konten sarkastik dan merayakan momen seperti “Hello Kitty Day” dengan 3,5 juta pengikut.
Sebagai simbol kekuatan lembut “kawaii” Jepang, Hello Kitty juga berfungsi sebagai maskot yang mempromosikan etika turis di Tokyo, dan diperingati melalui poster-poster ulang tahun di Sanrio Puroland.