Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia untuk periode 2024-2029 pada 20 Oktober 2024. Pelantikan ini disaksikan dalam sidang paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Jakarta. Dalam langkah awalnya, Prabowo mulai menyusun kabinet yang akan mendampinginya memimpin Indonesia, dan sejumlah nama-nama besar dari kabinet Presiden Jokowi kembali muncul di panggung pemerintahan, terutama di bidang ekonomi.
Sebelum pengumuman resmi kabinetnya, Prabowo telah mengadakan beberapa pertemuan dengan sejumlah menteri Jokowi, khususnya yang bertugas di bidang ekonomi. Pertemuan itu berlangsung di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada 15 Oktober 2024. Para menteri ini kemudian turut serta dalam sesi pembekalan calon menteri yang diadakan di Hambalang, Bogor, tempat Prabowo memberikan arahan mengenai tugas dan visi pemerintahan baru.
Menteri Ekonomi Era Jokowi yang Dipertahankan Prabowo
- Airlangga Hartarto
Airlangga, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dikabarkan akan kembali mengisi jabatan strategis di pemerintahan Prabowo. Airlangga menyebutkan bahwa dalam pembekalan di Hambalang, Prabowo menekankan pentingnya pemerintah sebagai akselerator ekonomi dan menjaga kepentingan nasional. - Sri Mulyani
Menteri Keuangan legendaris ini kembali diminta Prabowo untuk memimpin di Kementerian Keuangan. Sri Mulyani mengungkapkan bahwa diskusi dengan Prabowo berlangsung cukup mendalam, dan ia akan kembali menjaga stabilitas APBN serta keuangan negara di masa jabatan barunya. - Erick Thohir
Erick, yang dikenal sebagai salah satu figur penting di era Jokowi, juga dipanggil oleh Prabowo untuk mengisi pos menteri. Erick menyebutkan, di tengah tantangan ekonomi global yang semakin kompleks, ia akan menjaga amanah ini dengan sebaik-baiknya. Meski belum mengungkapkan posisi yang akan dijabat, peran strategisnya diyakini akan berhubungan dengan ekonomi dan bisnis. - Bahlil Lahadalia
Bahlil, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri ESDM, turut dipanggil Prabowo. Dalam diskusinya dengan Prabowo, mereka membicarakan soal kedaulatan sumber daya alam Indonesia. Bahlil mengindikasikan bahwa perannya nanti tidak akan jauh dari tanggung jawab yang ia emban sebelumnya. - Agus Gumiwang Kartasasmita
Agus, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perindustrian, mengakui bahwa ia diminta oleh Prabowo untuk tetap berada di kabinet. Meski belum membocorkan posisinya, Agus menyatakan bahwa ia akan mengumumkan peran tersebut setelah mendapat pengumuman resmi dari Prabowo. - Zulkifli Hasan
Zulkifli Hasan, atau yang akrab disapa Zulhas, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perdagangan, juga diminta oleh Prabowo untuk berkontribusi dalam pemerintahan baru. Zulhas menyatakan bahwa Prabowo menaruh perhatian besar pada masalah swasembada pangan, yang ia sebut sebagai prioritas utama untuk mencapai kemajuan negara pada tahun 2045. - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Ketua Umum Partai Demokrat, AHY, yang juga sempat menjabat sebagai Menteri ATR/BPN, tak menyebutkan secara langsung posisi apa yang akan diberikan Prabowo. Namun, AHY menekankan bahwa fokus pembangunan fisik dan pengembangan sumber daya manusia akan menjadi bagian penting dari langkah pembangunan Indonesia di masa depan. - Sakti Wahyu Trenggono
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, juga masuk dalam radar Prabowo. Dia diminta untuk melanjutkan tugasnya dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Trenggono menyoroti target pertumbuhan ekonomi yang dipatok Prabowo sebesar 8 persen sebagai tantangan besar. - Amran Sulaiman
Amran, Menteri Pertanian, mendapat tugas khusus dari Prabowo untuk fokus pada swasembada pangan dan pengembangan lahan pertanian, khususnya di Kalimantan Tengah. Diskusi yang ia lakukan dengan Prabowo lebih menekankan pada bagaimana Indonesia dapat mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangannya. - Rosan Roeslani
Rosan, yang menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM, juga disebut-sebut akan kembali masuk dalam jajaran menteri Prabowo. Meski belum jelas di posisi apa, Rosan menegaskan komitmennya untuk mendukung Prabowo di bidang yang sesuai dengan keahliannya.