Kampung-Kampung Berdasarkan Keahlian Abdi Dalem di Kota Yogyakarta

pic by: pesona indonesia

Pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1755, Keraton Yogyakarta mulai berkembang dan membentuk pusat permukiman di sekitar istana. Banyak kampung di kota ini memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan Keraton Yogyakarta, khususnya sebagai tempat tinggal para abdi dalem, yakni orang-orang yang mengabdikan hidup mereka untuk melayani Sultan dan keluarganya.

Kampung-kampung ini terbagi menjadi beberapa kategori berdasarkan keahlian dan tugas abdi dalem yang menghuni daerah tersebut. Di antara kategori tersebut, terdapat kampung-kampung yang dinamai berdasarkan keahlian para abdi dalem.

1. Kampung Berdasarkan Nama Keahlian Abdi Dalem

Kampung-kampung ini dinamai sesuai dengan keahlian atau pekerjaan abdi dalem yang tinggal di dalamnya. Berikut adalah beberapa contoh kampung di Kota Yogyakarta yang memiliki nama berdasarkan keahlian para abdi dalem:

  • Gerjen: Kampung ini merupakan tempat tinggal abdi dalem tukang jahit keraton. Berlokasi di Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan.
  • Pandean: Merupakan kampung bagi abdi dalem pandhe yang bertugas membuat peralatan dari besi. Kampung ini berada di Kelurahan Panembahan, Kecamatan Keraton.
  • Gowongan: Kampung ini dihuni oleh abdi dalem gowong, yakni ahli bangunan dari kayu. Lokasinya berada di Kecamatan Jetis.
  • Kenekan: Ditempati oleh abdi dalem kenek kereta keraton yang bertugas membantu sais kereta. Kampung ini terletak di Kelurahan Panembahan, Kecamatan Keraton.
  • Dagen: Kampung ini merupakan hunian para abdi dalem undhagi, yaitu tukang kayu. Terletak di Kecamatan Gedong Tengen.
  • Keparakan Tengen dan Keparakan Kiwo: Kampung ini menjadi tempat tinggal abdi dalem keparak, yang bertugas menata busana prajurit dan mengajar ilmu perang. Lokasinya berada di Kecamatan Mergangsan dan Mantrijeron.
  • Siliran: Kampung ini dihuni oleh abdi dalem silir yang bertugas mengurus lampu keraton, terletak di sebelah timur Kampung Langenarjan.
  • Kemitbumen: Tempat tinggal abdi dalem yang bertugas menjaga kebersihan halaman keraton. Kampung ini terletak di Kelurahan Panembahan, Kecamatan Keraton.
  • Kemetiran: Kampung ini merupakan tempat tinggal abdi dalem kemetir yang bertugas dalam urusan ekspedisi surat, berada di Kecamatan Gedong Tengen.
  • Polowijan: Kampung ini unik karena dihuni oleh abdi dalem yang memiliki kekurangan fisik, seperti ubol dan bule. Terletak di utara Kampung Taman.

2. Peran Kampung-Kampung Ini dalam Kehidupan Keraton

Kampung-kampung ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai pusat kehidupan budaya dan tradisi keraton. Setiap kampung memiliki peran penting dalam mendukung berbagai aktivitas di Keraton Yogyakarta. Misalnya, Kampung Patehan yang menjadi tempat tinggal abdi dalem yang bertugas mengurus minuman keraton, atau Kampung Rotowijayan yang terkenal sebagai penghasil kereta keraton dan saat ini menjadi destinasi wisata karena adanya Museum Kereta Keraton Yogyakarta.

3. Jejak Sejarah dan Tradisi yang Masih Terjaga

Hingga saat ini, banyak dari kampung-kampung tersebut yang masih mempertahankan nama dan fungsinya yang berhubungan erat dengan Keraton Yogyakarta. Beberapa kampung bahkan menjadi destinasi wisata budaya, seperti Kampung Rotowijayan dan Patehan. Jejak sejarah dan tradisi yang kuat membuat kampung-kampung ini tetap relevan dan menjadi bagian penting dari identitas Kota Yogyakarta.

Kesimpulan

Kampung-kampung di Kota Yogyakarta yang dinamai berdasarkan keahlian abdi dalem bukan sekadar nama wilayah, melainkan merupakan warisan budaya yang mencerminkan sistem sosial dan tradisi yang terjalin erat dengan sejarah Keraton Yogyakarta. Keberadaan kampung-kampung ini hingga saat ini adalah bukti nyata dari kuatnya pengaruh keraton dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta.

Dengan demikian, melestarikan sejarah dan tradisi yang ada di kampung-kampung ini menjadi penting agar generasi mendatang tetap mengenal dan memahami warisan budaya yang kaya dari Keraton Yogyakarta.

Populer video

Berita lainnya