Atlet bulu tangkis asal Belgia, Lianne Tan, baru-baru ini menjadi sorotan publik. Hal ini terjadi setelah video dirinya bersama pelatihnya viral di media sosial. Video tersebut diunggah di akun X (@VidioSports) dan memperlihatkan momen ketika sang pelatih memberikan arahan dalam bahasa Indonesia.
Menariknya, percakapan antara Lianne dan pelatihnya memang menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini menjadi perhatian karena Lianne Tan merupakan atlet asal Belgia yang memiliki darah Indonesia. Pelatihnya juga berasal dari Indonesia, yang semakin menambah keunikan cerita ini.
Video tersebut adalah cuplikan dari Olimpiade 2024 di Paris. Dalam video, Lianne Tan sedang mendapatkan arahan dari pelatihnya, Indra Bagus Ade Candra, saat jeda interval gim pertama. Lianne saat itu menghadapi Ratchanok Intanon, ratu bulu tangkis asal Thailand, dalam fase grup Olimpiade 2024.
Sayangnya, Lianne Tan tidak berhasil mengalahkan Ratchanok Intanon. Dia kalah dalam dua gim langsung dengan skor identik 8-21 dan 8-21. Meski begitu, tim Belgia tetap bangga dengan prestasi Lianne Tan. Di media sosial resmi mereka, @teambelgium, mereka menuliskan pesan kebanggaan untuk Lianne Tan.
Menurut situs BWF Badminton, Lianne Tan saat ini berada di peringkat dunia ke-55 untuk tunggal putri. Dia juga berada di peringkat tur dunia ke-53 untuk tunggal putri. Informasi dari beberapa sumber menyebutkan bahwa Lianne Tan adalah atlet blasteran dengan darah Indonesia dari ayahnya. Sejak kecil, Lianne sering mengunjungi Indonesia untuk berlibur dan berlatih bulu tangkis.
Dalam sebuah wawancara, Lianne menceritakan bahwa ayahnya lahir di Bandung dan ibunya berasal dari Belgia. Lianne sendiri lahir dan besar di Belgia. Sejak kecil, dia sering berlatih di klub bulu tangkis Indonesia dan mulai mencintai olahraga ini karena pengaruh ayahnya.
Lianne Tan mulai serius menekuni bulu tangkis sejak tahun 2008. Dia juga mengidolakan Mia Audina, legenda tunggal putri Indonesia. Keahliannya dalam berbahasa Indonesia terlihat jelas saat berdiskusi dengan pelatihnya.
Ayah Lianne, Henk Tan, juga seorang atlet bulu tangkis yang mengambil studi kedokteran gigi di Belgia. Meskipun karier bulu tangkisnya tidak begitu bersinar, kecintaannya terhadap olahraga ini menurun ke kedua anaknya, Yuhan dan Lianne. Kini, keduanya menjadi atlet bulu tangkis profesional yang mewakili Belgia.
Kisah Lianne Tan ini menunjukkan bagaimana olahraga dapat menghubungkan berbagai budaya dan latar belakang. Meskipun kalah dalam pertandingan, semangat dan dedikasinya dalam bulu tangkis tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang. Lianne Tan membuktikan bahwa darah Indonesia yang mengalir dalam dirinya menjadi kekuatan tersendiri dalam meraih prestasi di kancah internasional.