Kontroversi Kasus Penyalahgunaan Data di BNI, Tanggapan dan Langkah Bank Negara Indonesia

Pict by Dewan Pendidikan Riau

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI telah memberikan respons terhadap kasus kontroversial yang melibatkan penyalahgunaan data pribadi nasabahnya, Dewi Rahmawati, dalam pembukaan rekening pinjaman online (pinjol). Dewi Rahmawati, seorang wanita berusia 25 tahun, mengungkapkan bahwa data pribadinya disalahgunakan oleh HRD PT CAS, tempat dia pernah melamar kerja.

Okki Rushartomo, Sekretaris Perusahaan BNI, mengonfirmasi bahwa pihak bank telah menghubungi Dewi Rahmawati untuk menyelidiki kasus ini secara mendalam. BNI menyatakan serius dalam menanggapi masalah ini dan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan. “Sebagai bank milik negara, kami berkomitmen untuk menyediakan layanan perbankan yang aman dan terpercaya bagi masyarakat,” ujar Okki Rushartomo pada Senin, 8 Juli 2024.

Okki juga menjelaskan bahwa mekanisme pembukaan rekening telah dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku, dengan menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan privasi data dan perlindungan data pelanggan.

Kronologi kejadian ini pertama kali diungkapkan oleh Dewi Rahmawati melalui cuitan di media sosial pada Jumat, 5 Juli 2024. Melalui akun @deeewrahmawati, Dewi menyampaikan kekhawatirannya bahwa data pribadinya digunakan untuk membuka akun BNI yang kemudian digunakan untuk transaksi pinjol senilai Rp 10 juta. Dewi baru mengetahui hal ini setelah mengunduh aplikasi pengganti BNI Mobile Banking, yaitu aplikasi Wondr, dan menemukan akun tersebut dengan saldo dan riwayat transaksi yang tidak dikenalnya.

Kasus ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait keamanan data pribadi nasabah bank, terutama dalam konteks penggunaan untuk layanan keuangan digital seperti pinjol. Dewi Rahmawati juga telah memberikan izin kepada Tempo untuk mengutip cuitannya sebagai bukti kejadian ini.

Peristiwa ini menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh lembaga keuangan dalam menjaga keamanan dan kepercayaan nasabah dalam era digital. BNI, sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, diharapkan dapat mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk memperkuat sistem keamanan dan perlindungan data pelanggan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Populer video

Berita lainnya