Chelsea resmi merekrut gelandang Kiernan Dewsbury-Hall dari Leicester City dengan nilai transfer $30 juta atau sekitar Rp493 miliar. Pemain lulusan akademi Leicester ini telah menandatangani kontrak selama enam tahun hingga 2030.
Transfer ini berhasil diselesaikan sebelum batas waktu aturan laba dan keberlanjutan (PSR) Liga Primer pada hari Minggu, sehingga membantu Leicester mematuhi pedoman keuangan. Dewsbury-Hall, yang kini berusia 25 tahun, mengungkapkan kegembiraannya bergabung dengan Chelsea, klub yang ia kagumi sejak kecil.
“Sungguh menakjubkan bisa duduk di sini sebagai pemain Chelsea,” kata Dewsbury-Hall. “Ini adalah klub yang ditonton banyak orang saat tumbuh dewasa dan berharap bisa bermain di sana suatu hari nanti, jadi merupakan suatu keistimewaan bisa berada di sini,” katanya pada Selasa (2/7/24).
Dewsbury-Hall akan bertemu kembali dengan manajer Enzo Maresca, yang juga bergabung dengan Chelsea musim panas ini setelah memenangkan gelar Championship bersama Leicester musim lalu. Di musim lalu, Dewsbury-Hall mencetak 12 gol dan memberikan 12 assist dalam 44 pertandingan liga, yang membuatnya dinobatkan sebagai pemain terbaik Leicester musim ini dan pemain terbaik pilihan pemain.
Dengan ini, Dewsbury-Hall menjadi rekrutan keempat Chelsea di musim panas ini, setelah sebelumnya mendatangkan bek Tosin Adarabioyo secara gratis dari Fulham, gelandang Omari Kellyman dengan nilai transfer $19 juta dari Aston Villa, dan penyerang remaja Marc Guiu seharga $5 juta dari Barcelona.
Bagi Leicester, penjualan Dewsbury-Hall memberikan napas lega. Dengan total nilai transfer $30 juta, klub diharapkan dapat memasukannya dalam laporan keuangan mereka untuk musim 2023-24, sehingga meredakan beberapa kekhawatiran terkait aturan PSR. Meski kekhawatiran tersebut mungkin belum sepenuhnya hilang, tambahan $10 juta dari kompensasi transfer mantan bos mereka, Enzo Maresca, ke Chelsea, membuat total $40 juta disimpan. Ini meningkatkan keyakinan bahwa mereka dapat menghindari pelanggaran aturan, yang melarang klub kehilangan lebih dari $105 juta dalam periode tiga tahun.
Leicester juga masih menghadapi dakwaan dari Liga Premier yang dijatuhkan pada bulan Maret karena dugaan pelanggaran yang berkaitan dengan tiga musim kompetisi papan atas mereka sebelumnya. Meskipun Leicester merasa frustrasi dengan rujukan mereka ke komisi independen, mereka tetap berkomitmen untuk bekerja sama dalam proses tersebut. Hal ini serupa dengan kasus Nottingham Forest, yang hukumannya karena melanggar PSR dikurangi dua poin pada musim lalu.
Dengan langkah-langkah ini, Leicester berharap dapat menjaga kestabilan finansial mereka dan menghindari sanksi yang lebih berat di masa depan.