Pernah mendengar sensor APS-C pada sebuah kamera? Sensor APS-C (Advanced Photo System type-C) adalah jenis sensor gambar yang digunakan dalam banyak kamera digital, terutama kamera DSLR dan mirrorless. Sensor ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan sensor full-frame (35mm), tetapi lebih besar dari sensor mikro 4/3 atau sensor yang lebih kecil lainnya.
Berikut adalah beberapa poin penting tentang sensor APS-C:
Ukuran: Sensor APS-C biasanya memiliki ukuran sekitar 22 x 15 mm, meskipun ukuran ini bisa sedikit bervariasi tergantung pada produsen.
Crop Factor: Sensor APS-C memiliki faktor pemotongan (crop factor) sekitar 1.5x hingga 1.6x dibandingkan dengan sensor full-frame. Ini berarti bahwa panjang fokus lensa yang digunakan pada kamera APS-C akan tampak lebih panjang dibandingkan dengan penggunaannya pada kamera full-frame. Misalnya, lensa 50mm pada kamera APS-C dengan crop factor 1.5x akan tampak seperti lensa 75mm pada kamera full-frame.
Kelebihan:
Ukuran dan Bobot: Kamera dengan sensor APS-C biasanya lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan dengan kamera full-frame.
Harga: Biasanya lebih terjangkau dibandingkan dengan kamera full-frame, baik untuk bodi kamera maupun lensa.
Kekurangan:
Kinerja dalam Cahaya Rendah: Sensor yang lebih kecil biasanya memiliki performa yang sedikit lebih rendah dalam kondisi cahaya rendah dibandingkan dengan sensor full-frame, meskipun teknologi yang terus berkembang telah mempersempit kesenjangan ini.
Depth of Field: Sensor APS-C menghasilkan depth of field yang lebih besar pada aperture yang sama dibandingkan dengan sensor full-frame, yang bisa menjadi keuntungan atau kekurangan tergantung pada jenis fotografi yang dilakukan.
Aplikasi: Sensor APS-C banyak digunakan oleh fotografer amatir dan semi-profesional. Ini juga populer di kalangan fotografer alam dan satwa liar karena crop factor yang meningkatkan panjang fokus efektif lensa.
Contoh kamera dengan sensor APS-C termasuk Canon EOS 90D, Nikon D7500, dan Sony Alpha a6400.