Sariawan atau stomatitis aftosa adalah luka kecil dan menyakitkan yang biasanya muncul di dalam mulut, pada gusi, bibir bagian dalam, pipi, atau lidah. Banyak orang menganggap bahwa sariawan disebabkan oleh kekurangan vitamin C, namun, kenyataannya penyebab sariawan lebih kompleks dan beragam. Berikut ini beberapa faktor penyebab sariawan selain kekurangan vitamin C:
1. Kekurangan Nutrisi Lainnya
Meskipun kekurangan vitamin C dapat berkontribusi pada terjadinya sariawan, defisiensi nutrisi lain seperti vitamin B12, asam folat, dan zat besi juga bisa menjadi pemicu. Vitamin-vitamin dan mineral ini penting untuk kesehatan sel dan jaringan mulut.
2. Cedera pada Mulut
Trauma fisik seperti menggigit bibir atau pipi bagian dalam, menggosok gigi terlalu keras, atau menggunakan kawat gigi dapat menyebabkan luka yang berkembang menjadi sariawan.
3. Stres dan Kelelahan
Stres emosional dan fisik diketahui dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, yang bisa meningkatkan risiko sariawan. Kelelahan yang berlebihan juga dapat berdampak pada kesehatan mulut.
4. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi medis seperti penyakit celiac, penyakit Crohn, dan sindrom Behcet dapat menyebabkan sariawan berulang. Gangguan autoimun ini mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan dapat memicu peradangan di berbagai bagian tubuh, termasuk mulut.
5. Alergi atau Sensitivitas Makanan
Beberapa orang mungkin mengalami sariawan sebagai reaksi terhadap makanan tertentu. Sensitivitas atau alergi terhadap makanan asam, pedas, cokelat, kopi, kacang-kacangan, dan makanan olahan dapat memicu munculnya sariawan.
6. Infeksi Bakteri atau Virus
Infeksi tertentu yang disebabkan oleh bakteri atau virus juga dapat menyebabkan sariawan. Misalnya, virus herpes simplex bisa menyebabkan luka yang mirip dengan sariawan di dalam mulut.
7. Perubahan Hormon
Perubahan hormonal, terutama pada wanita, bisa memicu munculnya sariawan. Banyak wanita melaporkan peningkatan kejadian sariawan selama menstruasi, kehamilan, atau menopause.
8. Kondisi Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh yang lemah atau terganggu dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap sariawan. Hal ini bisa terjadi pada individu dengan HIV/AIDS atau mereka yang menjalani kemoterapi.
Pencegahan dan Pengobatan
Meskipun penyebab sariawan beragam, ada beberapa langkah pencegahan dan pengobatan yang dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan sariawan:
- Nutrisi Seimbang: Pastikan asupan vitamin dan mineral yang cukup, termasuk vitamin C, B12, asam folat, dan zat besi.
- Kebersihan Mulut yang Baik: Sikat gigi dengan hati-hati dan gunakan benang gigi secara teratur.
- Menghindari Makanan Pemicu: Identifikasi dan hindari makanan yang dapat memicu sariawan.
- Mengelola Stres: Teknik relaksasi seperti meditasi dan olahraga dapat membantu mengurangi stres.
- Menggunakan Obat Topikal: Gel atau salep yang mengandung bahan aktif seperti lidokain atau benzokain dapat meredakan nyeri.
- Berkonsultasi dengan Dokter: Untuk sariawan yang sering atau sangat nyeri, berkonsultasilah dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan lebih lanjut.
Kekurangan vitamin C bukan satu-satunya penyebab sariawan. Faktor-faktor lain seperti kekurangan nutrisi lainnya, cedera mulut, stres, kondisi medis tertentu, alergi makanan, infeksi, perubahan hormon, dan kondisi sistem kekebalan tubuh juga berperan. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi penyebab spesifik untuk penanganan yang tepat dan efektif.