Roy Marten, aktor senior, mendampingi putrinya, Monique Arditi Marten, saat mengajukan laporan ke Polda Bali terkait dugaan penipuan dalam kasus properti vila.
Mereka menuduh Direktur Develpoment CV Bali Jaya Properties, Rizky Paulus Kertameri, atas dugaan penipuan terkait penyewaan vila yang tak kunjung selesai setelah investasi sebesar Rp980 juta.
“Kami melaporkan bahwa anak kami merasa ditipu ketika menyewa vila selama 20 tahun. Janji Bulan November jadi, tapi sampai saat ini tidak jadi. Jadi udah invest kurang lebih Rp980 juta, tapi sampai sekarang vilanya tidak jadi,” ucap Roy Marten di Polda Bali, Rabu (15/5/2024).
“Sempat dialihkan ke vila lain, juga tidak jadi. Jadi kami laporkan. Tidak hanya kami, tapi ada puluhan orang (korban) lainnya,” kata Roy Marten melanjutkan.
Monique mengawali ceritanya tentang transaksi tersebut yang dimulai pada Maret 2023, namun progres pembangunan terhenti sejak Juli-Agustus. Meskipun telah disarankan untuk beralih ke vila lain sebagai ganti, namun janji tersebut tidak dipenuhi.
“Kami suka vilanya dan dimulai transaksinya tahun lalu di bulan Maret 2023, total harganya Rp980 juta. Dia bilang harus bayar 50 persen pas kami tanda tangani, katanya vila itu akan dibangun dalam 6 bulan. Kami bayar dan tiap bulan ada termin pembayaran,” cerita Monique.
“Dia akui ada keterlambatan. Setelah nggak selesai akhirnya ada vila dia di komplek lain yang mau diberikan ke kita sebagai ganti. Karena dia nggak bisa mengembalikan uang yang sudah kita bayar, dan kami setuju,” lanjutnya.
Terlapor dikatakan kakak Gading Marten itu juga tidak menepati janjinya, untuk menyelesaikan vila tersebut. Terlebih, hingga kini dirinya tidak pernah mendapat surat serah terima mengenai pembicaraan yang sudah mereka sepakati.
“Kami coba hubungi nggak ada, kantornya nggk ada orang, dibilang udah tutup. Jadi mentok nggak ada jawaban. Terakhir komunikasi tanggal 20 Maret, masih oke. Terus tiba-tiba menghilang, kita WA nggak dibales, kita telepon berkali-kali juga nggak ada,” pungkasnya.
