Celebrithink.com – Pitak atau alopecia areats bisa terjadi secara perlahan ataupun tiba-tiba, tergantung penyebabnya. Meski tak berbahaya, kondisi ini bisa mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri seseorang.
Rambut pitak dapat tumbuh kembali dalam hitungan bulan atau tahun. Tetapi bukan berarti kondisi ini tidak perlu ditangani. Penanganannya penting untuk dilakukan agar rambut bisa tumbuh kembali dengan cepat dan kerontokan dapat dicegah.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan pitak, tetapi lebih sering disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti penyakit autoimun, sindrom metabolik, gangguan tiroid, lupus, dan anemia.
Selain itu, terdapat sejumlah faktor dan kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya pitak. Melansir laman Alodokter berikut penjelasannya.
Riwayat keluarga
Pitak atau kerontokan dapat terjadi karena riwayat keluarga atau faktor keturunan. Para ahli telah menemukan bahwa terdapat sejumlah gen yang berhubungan dengan alopevia areata. Banyak dari gen tersebut yang bisa memengaruhi respons kekebalan tubuh yang berdampak pada melemahnya kekuatan folikel rambut.
Kekurangan vitamin D
Sejumlah penelitian menunjukkan adanya kekurangan vitamin D pada penderita alopecia areata. Hal ini karena vitamin D memiliki dampak yang signifikan pada siklus dan kekuatan folikel rambut. Selain itu, rendahnya vitamin D juga dapat menjadi pemicu penyakit autoimun.
Stres
Folikel rambut memiliki interaksi dengan hormon kortikotropin yang dikeluarkan selama masa stres. Jumlah hormon ini tergantung pada tingkatan stres yang dialami. Itu mengapa stres berlebih bisa menjadi faktor dan kondisi yang meningkatkan risiko pitak.
Perubahan hormon
Pitak juga bisa terjadi karena perubahan hormon yang disebabkan oleh kehamilan, menopause, PCOS, dan penyakit tiroid. Hal ini bisa terjadi karena adanya hubungan antara folikel rambut dengan berbagai hormon, seperti hormon androgen dan estradiol.
Infeksi jamur di kepala
Kondisi yang disebut juga tinea capitis ini juga termasuk penyebab munculnya pitak atau bahkan kebotakan di kepala. Ini terjadi karena infeksi jamur dapat menimbulkan reaksi peradangan di kulit kepala sehingga pertumbuhan rambut terganggu.
Selain itu, infeksi jamur bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut di kulit kepala sehingga menyumbat folikel rambut. Hal ini membuat rambut tidak bisa tumbuh dan terjadilah kebotakan atau pitak.