Celebrithink.com – Biduran yang dalam medis disebut urtikaria, merupakan kondisi dimana kulit terasa gatal dengan bentol merah yang melebar dan menyebar pada kulit. Kondisi ini bisa muncul di bagian wajah, badan, lengan, atau kaki. Terkadang, si penderita pun tak menyadari penyebab kulitnya tiba-tiba merasa gatal.
Biduran biasanya muncul saat adanya reaksi alergi terhadap beberapa pemicu, seperti hewan peliharaan, serbuk sari, atau lateks. Saat terkena zat alergen, tubuh melepaskan histamin dan bahan kimia ke dalam darah sehingga menyebabkan gatal, bengkak, dan gejala lainnya. Melansir laman helloSEHAT, berikut ini beberapa penyebab biduran yang membuat kulit jadi gatal.
Alergi makanan
Biduran dapat disebabkan oleh alergi makanan maupun minuman tertentu, misalnya telur, kerang, kacang tanah, atau buah beri. Bentol merah akibat biduran bisa langsung muncul sesaat setelah seseorang makan makanan pemicu alergi, namun ada juga yang memerlukan waktu beberapa jam sebelum muncul gejala.
Selain itu, biduran juga dapat dipicu oleh beberapa bahan makanan tambahan, termasuk pewarna buatan dan pengawet.Oleh karena itu, sebaiknya hindari makanan pemicu alergi. Bila sudah terlanjur terkena biduran, segera konsultasi pada dokter untuk mendapatkan resep obat.
Udara luar
Biduran juga bisa disebabkan oleh paparan sinar matahari, suhu dingin, atau angin kencang. Hal ini bukan berarti anda alergi terhadap udara luar. Menurut Marilyn Li, MD, seorang ahli alergi dan imunologi dari Los Angeles, hal ini lebih kepada kondisi kulit yang sangat sensitif dengan berbagai cuaca di luar ruangan.
Selain dengan menghindari pemicu gatal, dokter mungkin akan meresepkan antihistamin untuk mengobati biduran akibat perubahan cuaca atau suhu. Dengan begitu, anda bisa menikmati musim panas maupun musim dingin tanpa khawatir akan terkena biduran yang berulang.
Penyakit tertentu
Biduran ternyata bukan sekadar rasa gatal dan bentol-bentol di kulit. Pasalnya, biduran juga dapat memberikan sinyal adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Pasien dengan penyakit lupus, limfoma, penyakit tiroid, hepatitis, maupun HIV sama-sama memiliki gejala gatal-gatal mirip biduran.
Menurut American Osteopathic College of Dermatology, 50 persen kasus urtikaria kronis disebabkan oleh penyakit autoimun, yaitu saat sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuhnya sendiri. Penyakit tiroid merupakan salah satu penyakit autoimun yang paling sering dilaporkan oleh penderita urtikaria kronis, selanjutnya diikuti oleh keluhan rematik dan diabetes tipe 1.
Berkeringat
Keringat pada dasarnya tidak menyebabkan gatal-gatal. Akan tetapi, tubuh yang berkeringat menandakan tubuh sedang mengalami kenaikan suhu. Bagi beberapa orang, kenaikan suhu tubuh – baik karena olahraga maupun mandi air panas – ini dapat memicu timbulnya gatal-gatal.
Saat berkeringat, tubuh memproduksi asetilkolin, yatitu bahan kimia yang menghambat pemecahan sel. Asetilkolin ini dapat mengganggu perkembangan sel-sel kulit sehingga kulit menjadi iritasi dan memicu ruam.
Stres
Penelitian menunjukkan bahwa stres merupakan biang keladi dari berbagai penyakit fisik dan mental, termasuk biduran. Stres berlebihan dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun sehingga lebih rentan terkena masalah kulit, termasuk biduran.
Pada orang-orang yang mengalami urtikaria kronis atau biduran yang bekali-kali muncul selama lebih dari enam minggu, stres dan amarah dapat membuat tubuh melepaskan histamin. Akibatnya, tubuh memberikan respon peradangan dengan memunculkan bentol merah seperti biduran.