Retreat Kepala Daerah, Ketidakhadiran dan Instruksi PDI-P

Pict by Instagram

Ketegangan di Hari Pertama Retreat

celebrithink.com – Retreat kepala daerah yang dimulai pada Jumat (21/2/2025) berlangsung dengan dinamika yang menarik. Perhatian publik tertuju pada instruksi Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, yang meminta kader partainya menunda kehadiran. Hal ini berkaitan dengan penahanan Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, oleh KPK sehari sebelumnya.

Dalam surat instruksi yang dikeluarkan DPP PDI-P, seluruh kepala daerah dari partai tersebut diminta menunda keberangkatan ke Magelang hingga ada arahan lebih lanjut. Surat tersebut juga menginstruksikan mereka untuk tetap dalam komunikasi aktif dan standby untuk perintah berikutnya.

Absennya 47 Kepala Daerah Tanpa Alasan

Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, mengungkapkan bahwa dari total 53 kepala daerah yang tidak hadir, hanya enam orang yang memberikan alasan, seperti sakit atau urusan keluarga. Sementara itu, 47 kepala daerah lainnya absen tanpa keterangan jelas.

Bima Arya meminta agar kepala daerah yang berhalangan mengirimkan wakilnya. Jika wakil kepala daerah juga berhalangan, maka sekretaris daerah diharapkan hadir dalam retreat tersebut. Namun, kepala daerah yang mengutus sekretaris daerah tetap diwajibkan mengikuti retreat di gelombang berikutnya.

Tertunda Karena Keterlambatan Pesawat

Di tengah konferensi pers terkait jumlah kepala daerah yang hadir, dua kepala daerah dari Papua tiba-tiba muncul setelah sesi sudah dimulai. Mereka terlambat karena kendala penerbangan, yang kemudian membuat Bima Arya harus menghitung ulang jumlah peserta yang absen.

Keterlambatan dari wilayah timur Indonesia cukup dimaklumi mengingat terbatasnya jadwal penerbangan langsung ke Yogyakarta. Bima Arya bahkan berkelakar bahwa jika ditunggu hingga malam, mungkin lebih banyak kepala daerah yang akhirnya datang.

Menunggu Arahan Megawati di Yogyakarta

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyebut banyak kader PDI-P yang memilih tetap di Yogyakarta dan Magelang sambil menunggu instruksi lebih lanjut dari Megawati. Beberapa kepala daerah dari Maluku Utara dan Bangka Belitung juga menunggu arahan partai sebelum memutuskan menghadiri retreat.

Beberapa peserta bahkan sudah menginap di hotel dekat lokasi acara, seperti Gubernur Bali, Wayan Koster. Mereka tetap siaga untuk mengikuti perkembangan terbaru dari instruksi partai.

Insiden Lucu di Hari Pertama Retreat

Selain ketegangan politik, beberapa momen unik juga terjadi. Salah satunya adalah kesalahan wartawan yang mengira Bupati Bulungan, Syarwani, sebagai politikus PDI-P, Masinton Pasaribu. Saat tiba di Bandara Yogyakarta, Syarwani langsung diserbu pertanyaan terkait instruksi Megawati, hingga akhirnya ia membantah bahwa dirinya adalah kader PDI-P.

Selain itu, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, mengalami insiden kecil saat tidak mendapatkan gelang kesehatan yang diberikan kepada peserta retreat. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa kondisi fisiknya sehat dan siap mengikuti agenda retreat, terutama materi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.


Retreat kepala daerah tahun ini diwarnai berbagai dinamika, mulai dari ketidakhadiran puluhan kepala daerah, arahan politik PDI-P, hingga insiden unik yang terjadi di lokasi acara. Keputusan Megawati untuk menunda keberangkatan kader PDI-P menjadi faktor utama yang memengaruhi jalannya acara. Namun, bagi kepala daerah yang tetap hadir, retreat ini menjadi ajang untuk memperdalam pemahaman terkait program pemerintahan dan pembangunan nasional.

Populer video

Berita lainnya

Aplikasi Terbaik untuk Membangun Kebiasaan Sehat untuk Menyehatkan Pikiran

Aplikasi Terbaik untuk Membangun Kebiasaan Sehat untuk Menyehatkan Pikiran

Ahli Kasus Timah Dipolisikan: Kontroversi yang Mengemuka

Ahli Kasus Timah Dipolisikan: Kontroversi yang Mengemuka

Teknik Defensif dalam Tinju: Kunci untuk Bertahan dan Menyerang Balik

Teknik Defensif dalam Tinju: Kunci untuk Bertahan dan Menyerang Balik

Perbandingan dan Perbedaan Matcha dengan Teh Hijau

Perbandingan dan Perbedaan Matcha dengan Teh Hijau

Ragam Gim Berkebun Populer untuk Pengguna Android dan iOS

Ragam Gim Berkebun Populer untuk Pengguna Android dan iOS

Simak Manfaat Rutin Minum Air Lemon Hangat di Pagi Hari

Simak Manfaat Rutin Minum Air Lemon Hangat di Pagi Hari

Pentingnya Tidak Terlalu Cuek, Jangan Abaikan Hal-hal Penting dalam Hidup

Pentingnya Tidak Terlalu Cuek, Jangan Abaikan Hal-hal Penting dalam Hidup

Prabowo Subianto, Santai Sebelum Pelantikan sebagai Presiden

Prabowo Subianto, Santai Sebelum Pelantikan sebagai Presiden

NEC Nijmegen Hancurkan Groningen 6-0

NEC Nijmegen Hancurkan Groningen 6-0

Dua Jenderal Polri Calon Menteri Kabinet Prabowo

Dua Jenderal Polri Calon Menteri Kabinet Prabowo

Aplikasi Terbaik untuk Membangun Kebiasaan Sehat untuk Menyehatkan Pikiran

Aplikasi Terbaik untuk Membangun Kebiasaan Sehat untuk Menyehatkan Pikiran

Ahli Kasus Timah Dipolisikan: Kontroversi yang Mengemuka

Ahli Kasus Timah Dipolisikan: Kontroversi yang Mengemuka

Teknik Defensif dalam Tinju: Kunci untuk Bertahan dan Menyerang Balik

Teknik Defensif dalam Tinju: Kunci untuk Bertahan dan Menyerang Balik

Perbandingan dan Perbedaan Matcha dengan Teh Hijau

Perbandingan dan Perbedaan Matcha dengan Teh Hijau

Ragam Gim Berkebun Populer untuk Pengguna Android dan iOS

Ragam Gim Berkebun Populer untuk Pengguna Android dan iOS

Simak Manfaat Rutin Minum Air Lemon Hangat di Pagi Hari

Simak Manfaat Rutin Minum Air Lemon Hangat di Pagi Hari

Pentingnya Tidak Terlalu Cuek, Jangan Abaikan Hal-hal Penting dalam Hidup

Pentingnya Tidak Terlalu Cuek, Jangan Abaikan Hal-hal Penting dalam Hidup

Prabowo Subianto, Santai Sebelum Pelantikan sebagai Presiden

Prabowo Subianto, Santai Sebelum Pelantikan sebagai Presiden

NEC Nijmegen Hancurkan Groningen 6-0

NEC Nijmegen Hancurkan Groningen 6-0

Dua Jenderal Polri Calon Menteri Kabinet Prabowo

Dua Jenderal Polri Calon Menteri Kabinet Prabowo

Aplikasi Terbaik untuk Membangun Kebiasaan Sehat untuk Menyehatkan Pikiran

Aplikasi Terbaik untuk Membangun Kebiasaan Sehat untuk Menyehatkan Pikiran

Ahli Kasus Timah Dipolisikan: Kontroversi yang Mengemuka

Ahli Kasus Timah Dipolisikan: Kontroversi yang Mengemuka