Muhadjir Effendy Dikukuhkan Sebagai Guru Besar
celebrithink.com – Penasihat Khusus Presiden bidang Haji, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP., resmi dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Negeri Malang (UM) pada 13 Februari 2025. Pengukuhan ini menjadi tonggak baru dalam karier akademiknya yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Muhadjir dikenal sebagai sosok yang memiliki dedikasi tinggi di dunia pendidikan. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2016-2019) serta Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (2019-2024). Selain itu, ia juga pernah menjadi rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama tiga periode.
Profil Singkat Muhadjir Effendy
Muhadjir Effendy lahir di Madiun pada 29 Juli 1956. Ia menempuh pendidikan dasar di kota kelahirannya sebelum melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Ia meraih gelar Sarjana Muda dari IAIN Malang pada 1978 dan Sarjana Pendidikan Sosial di IKIP Malang pada 1982.
Kemudian, ia melanjutkan studi magister di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan meraih gelar doktor dari Universitas Airlangga Surabaya. Perjalanan akademiknya menjadi dasar kuat dalam kariernya di dunia pendidikan dan pemerintahan.
Perjalanan Karier dan Kontribusi Muhadjir Effendy
Muhadjir mengawali kariernya sebagai jurnalis di berbagai media kampus dan lokal. Ia pernah menjadi ketua redaksi Koran Komunikasi IKIP Malang serta wartawan di beberapa surat kabar mahasiswa. Perjalanannya di bidang jurnalistik membentuk keterampilan analitis dan komunikasinya.
Di dunia akademik, ia menjabat sebagai Pembantu Rektor III UMM (1984-1996), Pembantu Rektor I UMM (1996-2000), dan Rektor UMM selama tiga periode (2000-2016). Setelah itu, ia dipercaya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menko PMK.
Kontribusi di Bidang Pendidikan
Saat menjabat sebagai Mendikbud, Muhadjir menggagas beberapa kebijakan strategis:
- Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui Perpres Nomor 87 Tahun 2017.
- Sistem Zonasi Pendidikan untuk pemerataan kualitas pendidikan.
- Distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang membantu 18,69 juta siswa.
- Revitalisasi pendidikan vokasi guna meningkatkan daya saing lulusan SMK.
Selain itu, ia juga menjabat sebagai Presiden Southeast Asian Ministers for Education Organization (SEAMEO) pada 2017-2019, memperkuat kolaborasi pendidikan di Asia Tenggara.
Kiprah di Bidang Sosial
Sebagai Menko PMK, Muhadjir berperan aktif dalam berbagai kebijakan sosial. Salah satu pencapaiannya adalah penurunan angka stunting dari 30,8% pada 2018 menjadi 21,5% pada 2023. Ia juga mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 71,92 pada 2019 menjadi 74,39 pada 2023.
Program intervensi serentak pencegahan stunting yang melibatkan lebih dari 300.000 posyandu menjadi salah satu langkah nyata dalam membangun generasi sehat dan cerdas.
Penghargaan dan Apresiasi
Atas dedikasinya, Muhadjir Effendy menerima berbagai penghargaan, seperti:
- Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden Joko Widodo (2020).
- Anugerah Parahita Ekapraya (2020).
- Pioneer of National Education and Social Empowerment Pasca Award (2024).
Muhadjir Effendy merupakan sosok yang telah memberikan kontribusi besar bagi pendidikan dan kesejahteraan sosial di Indonesia. Kiprahnya sebagai akademisi, birokrat, dan pemikir strategis menjadikannya panutan bagi generasi penerus. Dengan pengukuhan sebagai guru besar UM, perjalanannya di dunia pendidikan semakin diperkuat untuk mencetak sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045.