Celebrithink.com – Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi, BRIN, Nuraini Rahma Hanifa, mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana alam. Wilayah selatan Jawa menyimpan ancaman gempa megathrust yang dapat memicu tsunami besar dengan dampak luas.
1. Ancaman Megathrust yang Mengintai
Menurut Rahma, segmen megathrust di selatan Jawa, termasuk Selat Sunda, menyimpan energi tektonik besar. Energi tersebut dapat memicu gempa berkekuatan hingga magnitudo 9,1. Bahkan, tsunami yang ditimbulkan diprediksi dapat mencapai ketinggian 20 meter di pesisir selatan Jawa.
Fenomena ini telah tercatat dalam sejarah, seperti tsunami Pangandaran 2006. Berdasarkan riset paleotsunami, gempa megathrust di zona ini memiliki periode ulang sekitar 400-600 tahun. Dengan kejadian terakhir pada 1699, potensi gempa megathrust saat ini berada di titik kritis.
2. Mitigasi Struktural untuk Mengurangi Dampak
Pendekatan struktural sangat diperlukan untuk meminimalkan risiko. Pembangunan tanggul, pemecah ombak, dan penataan ruang pesisir menjadi prioritas utama. Vegetasi alami seperti pandan laut dan mangrove juga mampu meredam energi gelombang tsunami.
Khusus untuk Jakarta, yang memiliki sedimen tanah rentan, retrofitting bangunan sangat diperlukan. Penguatan struktur ini dapat mengurangi risiko kerusakan masif akibat guncangan.
3. Edukasi dan Simulasi untuk Kesiapsiagaan Masyarakat
Pendekatan non-struktural melibatkan edukasi mitigasi bencana dan pelatihan simulasi evakuasi. BRIN menekankan pentingnya sistem peringatan dini yang efektif, terutama di Selat Sunda dan selatan Jawa. Jalur dan lokasi evakuasi juga harus dipersiapkan dengan baik.
Di kawasan industri seperti Cilegon, risiko kebakaran akibat gempa juga menjadi perhatian. Standar keamanan pabrik harus ditingkatkan untuk mengantisipasi bahaya sekunder tersebut.
4. Kolaborasi Antar Lembaga untuk Mitigasi Sistematis
BRIN bekerja sama dengan KKP, BMKG, dan institusi lainnya untuk memperkuat sistem mitigasi bencana. Penelitian dan teknologi menjadi fondasi utama dalam menghadapi potensi gempa megathrust di masa depan.
Rahma menegaskan, peringatan 20 tahun tsunami Aceh adalah momentum penting untuk meningkatkan kesadaran. “Kita tidak bisa memprediksi gempa, tapi kita bisa mempersiapkan diri,” tutupnya.