celebrithink.com – Sebanyak 22 siswa MAN 1 Lamongan tidak masuk dalam daftar eligible untuk Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Saat menanyakan hal ini kepada pihak sekolah, mereka mendapat penjelasan dari guru dengan nada tinggi sambil menggebrak meja.
Video berdurasi 25 detik yang merekam peristiwa tersebut viral di media sosial. Dalam rekaman itu, beberapa siswa tampak menangis akibat sikap guru yang dinilai arogan saat memberikan penjelasan.
Penyebab Data Siswa MAN 1 Lamongan Tidak Terbaca
Kepala MAN 1 Lamongan, Nur Endah Mahmudah, menjelaskan bahwa masalah ini terjadi akibat kesalahan komunikasi. Secara administratif, tidak ada kendala pada 22 siswa tersebut. Namun, tahun ini sekolah menerapkan sistem e-Rapor yang terintegrasi dengan Rapor Digital Madrasah (RDM) dan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin).
Sayangnya, nilai dari 22 siswa tidak terbaca oleh sistem, sehingga mereka tidak terdaftar sebagai siswa eligible untuk SNBP.
Alternatif Masuk Perguruan Tinggi
Meskipun tidak memenuhi syarat SNBP, siswa masih bisa masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur lain. Alternatifnya adalah Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) PTKIN, atau jalur mandiri.
Endah menekankan bahwa status eligible bukan jaminan diterima di PTN, tetapi hanya memberikan hak untuk mendaftar. Siswa tetap harus bersaing dengan peserta lain sesuai pilihan kampusnya.
Penyelesaian dan Komunikasi Sekolah
Untuk menghindari kesalahpahaman lebih lanjut, pihak sekolah telah menjelaskan permasalahan ini kepada wali murid. Pada pertemuan yang digelar Senin (3/2), wali murid menerima penjelasan bahwa sekolah akan memastikan jalur manual tetap tersedia.
Endah berharap masyarakat memahami situasi ini secara objektif. Ia juga menegaskan bahwa sekolah akan terus mengupayakan solusi agar siswa bisa mendapatkan hak mereka dalam proses seleksi perguruan tinggi.
Jika memungkinkan, data siswa akan diperbaiki melalui jalur manual agar mereka tetap bisa mengikuti seleksi masuk PTN sesuai prosedur yang berlaku.
