celebrithink.com – Sebuah video yang diunggah oleh Dwi Citra Weni, seorang karyawan PT Timah, baru-baru ini viral di media sosial TikTok. Video berdurasi 28 detik itu memicu kecaman karena dianggap menghina profesi tenaga honorer. Setelah banyak mendapat hujatan, Dwi akhirnya meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat, khususnya kepada para tenaga honorer yang merasa tersinggung.
Kecaman Terhadap Video TikTok yang Viral
Video yang diunggah Dwi awalnya tampak tidak bermasalah, namun menjadi viral dan menuai berbagai kritik. Banyak warganet yang merasa pernyataan dalam video tersebut tidak pantas dan meremehkan pekerjaan tenaga honorer. Kata yang diucapkan Dwi dalam video, yakni “hororer” yang disangka “honorer”, semakin memperkeruh suasana. Kejadian ini mengundang banyak reaksi dari masyarakat, yang menyayangkan kelalaiannya dalam menggunakan kata-kata di media sosial.
Permintaan Maaf karyawan PT Timah Secara Terbuka
Pada Sabtu, 1 Februari 2025, Dwi Citra Weni menggelar konferensi pers untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Di hadapan publik, ia menyatakan bahwa video yang diunggahnya tidak ada niat untuk merendahkan profesi tenaga honorer. “Saya, Dwi Citra Weni, dengan tulus meminta maaf kepada seluruh masyarakat, terutama para tenaga honorer di Bangka Belitung,” ujarnya. Dwi juga menjelaskan bahwa kata yang digunakan dalam video tersebut adalah “hororer”, bukan “honorer” yang akhirnya menimbulkan kesalahpahaman.
Kontroversi yang Memuncak dan Dampak Pribadi
Menurut Dwi, video tersebut pada awalnya hanya diunggah untuk kepentingan pribadi dan promosi usaha online yang dijalaninya. Ia tidak menyangka bahwa video tersebut akan menimbulkan kontroversi sebesar ini. Dwi mengaku telah menerima sanksi dari PT Timah dan kemungkinan besar akan diberhentikan pada Maret mendatang. Ia menegaskan bahwa video itu merupakan tindakan pribadinya dan tidak ada hubungannya dengan perusahaan tempatnya bekerja.
Tanggung Jawab dan Penyesalan
Meskipun video tersebut dimaksudkan untuk promosi pribadi, Dwi menyadari kesalahannya dan dampaknya yang besar terhadap masyarakat. “Saya sadar bahwa bermain media sosial membutuhkan kehati-hatian,” tambah Dwi. Dengan penuh penyesalan, ia kembali mengucapkan permintaan maaf kepada masyarakat dan tenaga honorer yang merasa tersinggung.
Kesimpulan
Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa berhati-hati dalam berinteraksi di media sosial sangatlah penting. Sebuah kata yang salah dapat menimbulkan reaksi yang tidak terduga dan memperburuk citra seseorang. Dwi Citra Weni mengingatkan bahwa tanggung jawab atas setiap tindakan di dunia maya harus dipertimbangkan dengan matang.